قَالَ لَهُ صَاحِبُهُ وَهُوَ يُحَاوِرُهُ أَكَفَرْتَ بِالَّذِي خَلَقَكَ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ سَوَّاكَ رَجُلًا
Kawannya (yang mukmin) berkata kepadanya -- sedang dia bercakap-cakap dengannya: "Apakah kamu kafir kepada (Tuhan) yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna?
Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!
(Kawannya yang Mukmin berkata kepadanya sedang dia bercakap-cakap dengannya) seraya menjawab apa yang telah dikatakannya tadi, ("Apakah kamu ingkar terhadap Rabb yang telah menciptakan kamu dari tanah) karena Nabi Adam diciptakan dari tanah dan dia sebagai anak cucunya (kemudian dari setetes air mani) setetes sperma (lalu Dia menyempurnakan bentukmu) merampungkan bentukmu dan menjadikanmu (sebagai seorang laki-laki)".
Sahabatnya yang beriman itu mengatakan, "Apakah kamu merelakan dirimu mengingkari Tuhan yang telah menciptakan moyangmu, Adam, dari segumpal tanah dan menjadikan keturunannya dari setetes air mani. Jika kamu bangga dengan harta dan pengikut-pengikutmu, maka ingatlah Tuhan yang telah menciptakan dirimu dari tanah.
Admin
Menasehati dan mengingatkannya terhadap kejadiannya yang terdahulu.
Yakni apakah engkau ingkar kepada Tuhan yang memberimu nikmat dengan menciptakan kamu dan memberi kenikmatan, merubah kamu dari keadaan yang satu kepada keadaan yang lain sehingga dirimu menjadi sosok manusia yang sempurna; yang lengkap dengan anggota badan baik yang dapat dirasakan maupun yang dapat dipikirkan, Dia juga yang memudahkan bagimu nikmat-nikmat dunia, dan kamu tidak memperoleh dunia dengan upaya dan kemampuanmu, bahkan dengan karunia Allah kepadamu. Oleh karena itu, pantaskah kamu kafir kepada Allah yang telah menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian menjadikan kamu laki-laki yang sempurna, lalu kamu malah mengingkari nikmat-Nya dan kamu mengira bahwa Dia tidak akan membangkitkan kamu, dan sekalipun Dia membangkitkan kamu, Dia akan memberimu yang lebih baik lagi dari keadaan yang sekarang? Tentu tidak pantas.. Oleh karena itu, ketika kawannya yang mukmin melihat keadaan kawannya yang kafir dan tetap terus di atasnya, maka dia berkata menceritakan tentang keadaan dirinya sebaga rasa syukur kepada Allah dan memberitahukan tentang agama yang dipegangnya.