تَبَارَكَ الَّذِي جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوجًا وَجَعَلَ فِيهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيرًا
Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya.
Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!
(Maha Suci) yakni Maha Agung (Allah yang telah menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang) yang ada dua belas, yaitu: Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricornus, Aquarius dan Pisces. Gugusan-gugusan tersebut merupakan garis edar dari tujuh planet yang beredar, yaitu planet Mars mempunyai Aries dan Scorpio, Gemini dan Virgo, planet Bulan mempunyai Cancer, planet Matahari mempunyai Leo, planet Yupiter mempunyai Sagitarius dan Pisces, planet Uranus mempunyai Capricornus dan Aquarius (dan Dia menjadikan padanya) juga (lampu) yakni matahari (dan bulan yang bercahaya) menurut suatu qiraat lafal Siraajan dibaca Suruujan dengan ungkapan jamak. Arti Muniiran adalah Nayyiraatin yakni yang bercahaya. Sengaja di sini hanya disebutkan bulan di antara planet-planet tersebut karena mengingat keutamaan yang dimilikinya.
Mahasuci Allah dan Mahabanyak karunia-Nya. Dia menciptakan planet-planet di langit dan menciptakan garis orbit tempatnya beredar. Di antara planet-planet itu, Dia menjadikan matahari dan bulan yang bercahaya(1). (1) Ayat ini mengandung beberapa penafsiran ilmiah terhadap sistem alam raya yang diciptakan oleh Allah. Kita lihat bintang-bintang di langit berbentuk gugusan yang tidak berubah-ubah sepanjang masa. "Al-Bur3j" yang dimaksud dalam ayat di atas adalah gugusan bintang (rasi) yang dilalui matahari ketika secara lahir berputar mengelilingi bumi. Gugusan bintang tersebut seakan-akan menjadi tempat berputarnya matahari sepanjang tahun. Setiap tiga bulan terjadi satu musim yang dimulai dengan musim semi. Rasi-rasi tersebut adalah sebagai berikut: Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricornus, Aquarius dan Pisces. Matahari adalah salah satu bintang yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Seperti halnya bintang-bintang lain, matahari bersinar dengan sendirinya karena interaksi atom yang ada di dalamnya. Sinar matahari yang timbul dari energi tersebut jatuh ke planet-planet, bumi, bulan dan benda-benda langit lainnya yang tidak dapat bersinar. Karena bersifat menyinari, maka matahari disebut sirâj yang berarti 'lampu yang terang benderang'. Adapun bulan disebut munîr, yang berarti 'bercahaya', karena cahayanya timbul akibat adanya sinar matahari yang jatuh di permukaannya.
Admin
Dalam surah ini Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengulangi kata-kata, âTabaarakaâ yang maknanya menunjukkan keagungan Allah, banyak sifat-Nya, banyak kebaikan-Nya dan ihsan-Nya. Surah ini, di dalamnya terdapat dalil terhadap keagungan-Nya, luasnya kekuasaan-Nya, berlakunya kehendak-Nya, ilmu dan kekuasaan-Nya yang menyeluruh, kerajaan dan kekuasaan-Nya yang meliputi baik dalam hukum syarâi maupun dalam hukum jazaâi serta sempurnanya hikmah (kebijaksanan)-Nya. Di dalamnya juga terdapat dalil yang menunjukkan luasnya rahmat-Nya, luasnya kemurahan-Nya, banyak kebaikan-Nya baik yang terkait dengan agama maupun dunia, di mana itu semua menghendaki diulang-ulangnya sifat yang mulia ini âTabaaraka.â
Ada yang menafsirkan dengan bintang secara umum atau garis tempat perjalanan matahari dan bulan, di mana ia menduduki posisi benteng bagi kota, demikian pula bintang-bintang ibarat benteng yang dijadikan sebagai pertahanan, karena ia alat pelemper setan.
Matahari disebut siraj, karena cahaya dan panas yang ada di dalamnya.
Bulan disebut munir, karena hanya cahaya saja tanpa ada panas. Ini semua termasuk di antara dalil keagungan-Nya dan banyak kebaikan-Nya, karena ciptaan yang begitu menarik, pengaturan yang begitu tertib dan pemandangan yang indah menunjukkan keagungan Penciptanya dalam semua sifat-Nya, dan berbagai maslahat serta manfaat yang diperoleh makhluk yang ada di dalamnya menunjukkan banyak kebaikan-Nya.