Surat Al-Furqan Ayat 8

أَوْ يُلْقَىٰ إِلَيْهِ كَنْزٌ أَوْ تَكُونُ لَهُ جَنَّةٌ يَأْكُلُ مِنْهَا ۚ وَقَالَ الظَّالِمُونَ إِنْ تَتَّبِعُونَ إِلَّا رَجُلًا مَسْحُورًا



atau (mengapa tidak) diturunkan kepadanya perbendaharaan, atau (mengapa tidak) ada kebun baginya, yang dia dapat makan dari (hasil)nya?" Dan orang-orang yang zalim itu berkata: "Kamu sekalian tidak lain hanyalah mengikuti seorang lelaki yang kena sihir".

Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!

(Atau mengapa tidak diturunkan kepadanya perbendaharaan) dari langit yang kemudian ia membelanjakannya, sehingga ia tidak usah berjalan-jalan di pasar lagi untuk mencari penghidupan (atau mengapa tidak ada kebun baginya) yaitu ladang yang menjadi miliknya (yang dapat dia makan dari hasilnya") buah-buahannya, sehingga hal itu menjadi kecukupan baginya. Menurut qiraat yang lain dibaca Na'kulu Minhaa, artinya; yang kami dapat ikut makan dari kebunnya. Maksudnya, supaya memiliki kelebihan di atas kami. (Dan orang-orang yang zalim itu berkata:) orang-orang kafir itu kepada orang-orang Mukmin, ("Tidak lain kamu sekalian hanyalah mengikuti seorang lelaki yang kena sihir") orang yang akalnya tidak waras karena pengaruh sihir. Maka Allah berfirman pada ayat selanjutnya:

Mengapa dia tidak meminta agar dicukupkan--ketimbang pulang pergi--dengan diberikan perbendaharaan dari langit, sehingga dia dapat memenuhi keperluannya dari situ? Atau, tidakkah dia meminta diberikan sebuah kebun sehingga dia dapat memetik buah-buahannya?" Para pembesar dari orang-orang kafir yang menzalimi diri mereka dengan kekafiran, menghalangi manusia dari beriman kepada Muhammad dan berusaha membuat ragu orang muslim, berkata, "Kalian tidak lain hanya mengikuti orang yang tersihir akalnya. Dia telah berkata melantur yang tidak ada kebenarannya sama sekali."

Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir

Admin

Submit : 2015-04-01 02:13:31
Link sumber: http://tafsir.web.id/

Dari langit sehingga tidak perlu berjalan ke pasar untuk memperoleh penghidupan.

Sehingga tidak perlu pergi ke pasar untuk mencari rezeki.

Kezaliman mereka membuat mereka mengatakan seperti itu, bukan karena samar.

Padahal mereka mengetahui sempurnanya akalnya, baik bicaranya dan pribadinya yang selamat dari cacat.