لِيَأْكُلُوا مِنْ ثَمَرِهِ وَمَا عَمِلَتْهُ أَيْدِيهِمْ ۖ أَفَلَا يَشْكُرُونَ
supaya mereka dapat makan dari buahnya, dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur?
Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!
(Supaya mereka dapat makan dari buahnya) dapat dibaca Tsamarihi atau Tsumurihi, yakni buah pohon yang telah disebutkan tadi, yaitu buah kurma dan buah-buah lainnya (dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka) bukan dari hasil buah-buahan. (Maka mengapakah mereka tidak bersyukur?) atas nikmat-nikmat Allah yang telah dilimpahkan kepada mereka.
Di atas tanah itu Kami jadikan kebun-kebun serta taman-taman dari pohon korma dan anggur. Lalu Kami pancarkan beberapa mata air yang diserap oleh pepohonan. Pepohonan itu kemudian mengeluarkan buah yang dapat mereka nikmati. Semua itu bukanlah hasil perbuatan mereka. Jika demikian kenyataannya, lalu mengapa mereka tidak menunaikan kewajiban kepada Allah dengan beriman dan memuji-Nya?
Admin
Kata âMaaâ di ayat tersebut bisa juga diartikan maa nafiyah yang berarti tidak. Sehingga artinya, âPadahal bukan dari hasil usaha tangan mereka.â Bahkan hal itu merupakan tindakan dari Tuhan Yang Mahabijaksana, tindakan dari sebaik-baik pemberi rezeki. Mereka tidak perlu mematangkan buah-buahan itu, bahkan Allah yang mematangkannya sehingga mereka bisa langsung memakannya.
Kepada Tuhan yang memberikan nikmat-nikmat ini kepada mereka, melimpahkan kemurahan dan ihsan-Nya, di mana dengannya urusan agama dan dunia mereka menjadi baik.