Surat An-Nisa' Ayat 14

وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَتَعَدَّ حُدُودَهُ يُدْخِلْهُ نَارًا خَالِدًا فِيهَا وَلَهُ عَذَابٌ مُهِينٌ



Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan.

Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!

(Dan siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya serta melanggar aturan-aturan-Nya, maka akan dimasukkan-Nya) ada dua versi dengan memakai ya dan ada pula dengan memakai nun (ke dalam api neraka, kekal ia di dalamnya dan baginya) di dalamnya (siksa yang menghinakan) di samping menciutkan hati. Pada kedua ayat terdapat lafal man sedangkan pada khaalidiina makna atau artinya.

Barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya serta melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, maka neraka merupakan ganjaran baginya dan ia kekal di dalamnya. Tubuhnya akan disiksa dengan api. Bagitu pula jiwanya akan menderita karena siksa yang pedih.

Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir

Admin

Submit : 2015-04-01 02:13:31
Link sumber: http://tafsir.web.id/

Termasuk ke dalam mendurhakai Allah dan rasul-Nya adalah kekafiran dan maksiat di bawahnya, oleh karenanya tidak ada alasan di ayat tersebut untuk mendukung pendapat khawarij yang mengkafirkan pelaku maksiat, karena Allah Ta'ala menjanjikan surga bagi orang yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, dan mengancam neraka bagi orang yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya. Oleh karena itu, barang siapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya secara sempurna; dengan melakukan tauhid dan amal shalih di bawahnya, maka ia akan masuk ke dalam surga tanpa azab. Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya secara sempurna; dengan berbuat syirk dan maksiat di bawahnya, maka ia akan masuk neraka dan akan kekal di dalamnya. Namun barang siapa yang berkumpul bersamanya ketaatan dan kemaksiatan; ketaatan tidak sempurna dan kemaksiatan tidak sempurna, maka ia berhak mendapat pahala dan siksa tergantung sejauh mana ketaatan dan kemaksiatan. Nash-nash yang mutawatir menunjukkan bahwa orang-orang yang bertauhid meskipun melakukan maksiat, maka ia tidak kekal di neraka.