۞ وَلَمَّا ضُرِبَ ابْنُ مَرْيَمَ مَثَلًا إِذَا قَوْمُكَ مِنْهُ يَصِدُّونَ
Dan tatkala putra Maryam (Isa) dijadikan perumpamnaan tiba-tiba kaummu (Quraisy) bersorak karenanya.
Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!
(Dan tatkala dijadikan) dibuat (putra Maryam sebagai perumpamaan) yaitu ketika Allah swt. menurunkan firman-Nya, "Sesungguhnya kalian dan apa yang kalian sembah selain Allah adalah makanan neraka Jahanam.." (Q.S. Al Anbiya, 98). Seketika itu juga orang-orang musyrik mengatakan, "Kami rela bila ternyata tuhan-tuhan sesembahan kami bersama dengan Isa, karena ia pun menjadi sesembahan selain Allah pula (tiba-tiba kaummu) yakni mereka yang musyrik (terhadap perumpamaan itu) terhadap misal tersebut (menertawakannya) karena gembira mendengar perumpamaan itu.
Tatkala Allah menjadikan 'Isâ putra Maryam sebagai permisalan yang diciptakan seperti Adam--yang diciptakan dari tanah, kemudian dikatakan kepadanya, "Jadilah," lalu ia pun tercipta, dengan begitu berarti ia hanyalah seorang makhluk yang memperoleh karunia kenabian, bukan Tuhan yang harus disembah--tiba- tiba kaummu menentangnya dan tidak sadar dengan permisalan itu.
Admin
Imam Ahmad meriwayatkan dengan sanadnya yang sampai kepada Maula bin âAqil ia berkata: Ibnu Abbas berkata, âSungguh aku mengetahui sebuah ayat dalam Al Qurâan yang belum pernah ditanyakan oleh seorang pun. Aku tidak mengetahui, apakah orang-orang sudah mengetahuinya sehingga tidak lagi bertanya atau mereka tidak mengerti sehingga (perlu) bertanya?â Lalu ia (Ibnu Abbas) mulai berbicara dengan kami. Ketika ia (Ibnu Abbas) bangun (dan pergi), maka kami saling cela-mencela karena tidak bertanya kepadanya, maka aku berkata, âSaya siap untuk bertanya, jika ia datang besok. Ketika ia datang, aku berkata, âWahai Ibnu Abbas, kemarin engkau menyebutkan tentang sebuah ayat yang belum ditanyakan oleh seorang pun; engkau tidak mengetahui apakah orang-orang sudah mengetahuinya sehingga tidak lagi bertanya atau mereka tidak mengerti? Lalu aku melanjutkan kata-kataku, âBeritahukanlah kepadaku tentang ayat itu dan tentang beberapa ayat yang telah engkau bacakan.â Ia (Ibnu Abbas) menjawab, âYa.â Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berkata kepada orang-orang Quraisy, âWahai kaum Quraisy! Sesungguhnya tidak ada satu pun yang disembah selain Allah ada kebaikannya.â Orang-orang Quraisy mengetahui, bahwa orang-orang Nasrani menyembah Isa putra Maryam dan mengetahui apa yang dikatakan Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu mereka berkata, âWahai Muhammad! Bukankah engkau menyangka bahwa Isa seorang nabi dan salah satu hamba di antara hamba-hamba Allah yang saleh. Jika engkau benar, maka sesungguhnya sembahan-sembahan mereka sama seperti yang engkau katakan.â Maka Allah menurunkan ayat, âDan ketika putra Maryam (Isa) dijadikan perumpamaan, tiba-tiba kaummu (suku Quraisy) bersorak karenanya.â Aku bertanya, âApa maksud bersorak?â Ia (Ibnu Abbas) menjawab, âBerteriak dengan gaduh.â (Apa maksud), âDan sungguh, dia (Isa) benar-benar menjadi pertanda akan datangnya hari Kiamat.â (Az Zukhruf: 61) Ibnu Abbas menjawab, âYaitu keluarnya Isa putra Maryam âalaihis salam sebelum hari Kiamat.â (Hadits ini diriwayatkan pula oleh Thahawi dalam Musykilul Aatsar juz 1 hal. 431. Hadits ini menurut Haitsami dalam Majmaâuz Zawaaâid juz 7 hal. 104, diriwayatkan oleh Ahmad dan Thabrani yang sama seperti itu (hanyasaja di sana disebutkan lafaznya, âFa in kunta shaadiqan fa innahaa li aalihatihimâ) dan di dalam sanadnya terdapat âAshim bin Bahdalah yang ditsiqahkan oleh Ahmad dan yang lain, ia buruk hapalannya, sedangkan para perawi selebihnya adalah para perawi hadits shahih. As Suyuthiy dalam Lubaabun Nuqul berkata, âSesungguhnya sanadnya shahih,â Syaikh Muqbill mengatakan, bahwa yang ditetapkan oleh Adz Dzahabi dalam Al Mizan adalah bahwa hadits âAshim itu hasan.â).