إِنَّ اللَّهَ يُدْخِلُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ۖ وَالَّذِينَ كَفَرُوا يَتَمَتَّعُونَ وَيَأْكُلُونَ كَمَا تَأْكُلُ الْأَنْعَامُ وَالنَّارُ مَثْوًى لَهُمْ
Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang mukmin dan beramal saleh ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Dan orang-orang kafir bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang. Dan jahannam adalah tempat tinggal mereka.
Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!
(Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Dan orang-orang yang kafir itu bersenang-senang) di dunia (dan mereka makan seperti makannya binatang-binatang) tiada lagi yang menjadi kepentingan mereka selain dari perut dan nafsu syahwatnya dan mereka sama sekali tidak menoleh sedikit pun kepada masalah akhirat. (Dan neraka adalah tempat tinggal mereka) atau, tempat menetap dan tempat kembali mereka untuk selama-lamanya.
Sesungguhnya Allah akan memasukkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh ke dalam surga yang dialiri sungai-sungai di bawahnya. Sedangkan orang-orang kafir akan menikmati sedikit kesenanganan dunia. Mereka makan seperti makannya binatang: lupa dan tidak memikirkan akibat perbuatan mereka. Mereka hanya mengikuti hawa nafsunya saja. Di akhirat kelak tempat mereka adalah neraka.
Admin
Setelah Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan bahwa Dia adalah wali (Pelindung) kaum mukmin, maka Dia menyebutkan apa yang Dia lakukan untuk mereka di akhirat, yaitu dengan memasukkan mereka ke dalam surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, dimana sungai-sungai itu mengairi kebun-kebun yang indah dan pohon-pohon yang berbuah. Demikian pula setelah Dia menyebutkan bahwa orang-orang kafir tidak mempunyai pelindung, maka Dia menyebutkan bahwa mereka (orang-orang kafir) diserahkan mengurus diri mereka sendiri, sehingga mereka tidak memiliki sifat yang baik dan sifat yang wajar yang seharusnya ada pada dirinya, bahkan keadaan mereka turun seperti halnya hewan ternak yang tidak punya akal dan tidak punya kelebihan, bahkan perhatian mereka dan tujuan mereka hanya ingin bersenang-senang dengan kesenangan dunia. Oleh karena itu, kita melihat aktifitas mereka baik luar maupun dalam (seperti memikirkan) hanya beredar seputar dunia, tidak lebih dari itu dan tidak menghendaki hal yang lebih baik dari itu. Maka tepatlah jika neraka tempat tinggal mereka âwal âiyaadz billah-, dimana mereka tidak akan dikeluarkan darinya dan tidak akan diringankan azabnya.
Mereka tidak peduli terhadap akhirat, bahkan yang mereka pikirkan adalah memuaskan kebutuhan perut dan seksual mereka.