قَالُوا يَا صَالِحُ قَدْ كُنْتَ فِينَا مَرْجُوًّا قَبْلَ هَٰذَا ۖ أَتَنْهَانَا أَنْ نَعْبُدَ مَا يَعْبُدُ آبَاؤُنَا وَإِنَّنَا لَفِي شَكٍّ مِمَّا تَدْعُونَا إِلَيْهِ مُرِيبٍ
Kaum Tsamud berkata: "Hai Shaleh, sesungguhnya kamu sebelum ini adalah seorang di antara kami yang kami harapkan, apakah kamu melarang kami untuk menyembah apa yang disembah oleh bapak-bapak kami? dan sesungguhnya kami betul-betul dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap agama yang kamu serukan kepada kami".
Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!
(Kaum Tsamud berkata, "Hai Saleh! Sesungguhnya engkau adalah seorang di antara kami yang kami harapkan) kami mengharapkan semoga engkau menjadi penghulu dan pemimpin kami (sebelum ini) sebelum apa yang kamu lakukan itu (apakah kamu melarang kami untuk menyembah apa yang disembah oleh bapak-bapak kami) yaitu berhala-berhala (dan sesungguhnya kami betul-betul dalam keraguan terhadap agama yang kamu serukan kepada kami) yaitu agama tauhid (lagi sangat gelisah.") maksudnya yang diserukannya itu amat meresahkan.
Mereka berkata, "Hai Shâlih, dulu sebelum kamu menyerukan hal seperti ini, kamu sangat kami harapkan, kami cintai dan kami hormati. Sekarang, apakah kamu akan meminta kami untuk meninggalkan peribadatan yang selalu dilakukan oleh leluhur kami? Sesungguhnya kami meragukan seruanmu untuk menyembah hanya kepada Allah. Ini sangat mengundang keraguan dan prasangka buruk kami terhadap kamu dan seruan yang kamu bawa."
Admin
Yakni diharapkan menjadi tokoh dan orang yang dimintai pendapatnya. Yang demikian adalah karena Nabi Saleh terkenal dengan akhlaknya yang mulia dan orang terbaik di antara kaumnya, maka Mahabijaksana Allah yang memberikan kenabian kepada orang yang tepat. Akan tetapi, ketika Nabi Saleh datang kepada mereka membawa sesuatu yang tidak sesuai dengan hawa nafsu mereka, mereka menolak dakwah Beliau dan menerangkan bahwa sebelumnya Beliau di hadapan mereka orang yang sempurna, namun sekarang mereka tidak berharap apa-apa dari Beliau, hanya karena Beliau melarang mereka menyembah selain Allah sesuatu yang sesungguhnya tidak mampu memberi manfaat dan tidak mampu menimpakan bahaya dan memerintahkan mereka hanya menyembah Allah Tuhan yang senantiasa melimpahkan kepada mereka nikmat-nikmat-Nya, di mana tidak ada satu pun nikmat kecuali berasal dari-Nya.