Surat Ta Ha Ayat 54

كُلُوا وَارْعَوْا أَنْعَامَكُمْ ۗ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِأُولِي النُّهَىٰ



Makanlah dan gembalakanlah binatang-binatangmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu, terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berakal.

Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!

(Makanlah) daripadanya (dan gembalakanlah ternak kalian) di dalamnya. Lafal An'am adalah bentuk jamak dari lafal Ni'amun, yang artinya mencakup unta, sapi dan kambing. Dikatakan, Ru'tul An'aama atau aku menggembalakan ternak dan Ra'aituhaa atau aku telah menggembalakannya. Pengertian yang terkandung di dalam perintah ini menunjukkan makna ibahah atau boleh dan sekaligus sebagai pengingat akan nikmat-nikmat-Nya. Jumlah keseluruhan ayat ini menjadi kata keterangan keadaan daripada Dhamir yang terkandung di dalam lafal Akhrajnaa. Maksudnya, Kami memperbolehkan bagi kalian untuk memakannya dan mengembalakan ternak padanya. (sesungguhnya pada yang demikian itu) yakni pada hal-hal yang telah disebutkan dalam ayat ini (terdapat tanda-tanda) pelajaran-pelajaran (bagi orang-orang yang berakal) lafal Nuhaa adalah bentuk jamak dan lafal Nuhyah, wazannya sama dengan lafal Ghurfah yang jamaknya Ghuraf. Akal dinamakan dengan istilah ini, karena dapat mencegah pemiliknya dari melakukan perbuatan-perbuatan yang buruk.

Allah memberi petunjuk kepada para hamba-Nya cara memanfaatkan tumbuh-tumbuhan yang telah ditumbuhkan-Nya. Yaitu dengan memakan, menggembalakan binatang dan lain-lain. Allah menjelaskan bahwa di dalam penciptaan makhluk, pengaturan dan cara memanfaatkannya terdapat bukti-bukti nyata yang dapat dijadikan petunjuk bagi orang-orang yang berakal untuk beriman kepada Allah dan risalah- risalah-Nya.

Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir

Admin

Submit : 2015-04-01 02:13:31
Link sumber: http://tafsir.web.id/

Susunan ayat ini nampaknya menunjukkan karunia-Nya kepada manusia. Ayat ini menunjukkan bahwa hukum asal semua tumbuhan adalah mubah, sehingga tidak ada yang haram selain yang membahayakan seperti racun, ganja, dsb.

Demikian pula menunjukkan karunia Allah, ihsan-Nya, rahmat-Nya, luasnya kepemurahan-Nya, perhatian-Nya, dan menunjukkan bahwa hanya Allah-lah Tuhan yang berhak disembah satu-satunya, dan yang berhak mendapat pujian dan sanjungan, dan bahwa Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Di samping itu, dihidupkan-Nya tanah yang sebelumnya mati menunjukkan bahwa Dia mampu menghidupkan orang-orang yang telah mati.

Akal disebut “nuha” karena ia melarang pemiliknya dari mengerjakan perbuatan buruk. Dikhususkan kepada orang-orang yang berakal, karena hanya mereka yang dapat mengambil manfaat dan pelajaran darinya, di mana mereka memandangnya dengan pandangan yang disertai pengambilan pelajaran. Adapun selain mereka, maka tidak ubahnya seperti hewan ternak, melihat tanpa mengambil pelajaran, pandangan mereka tidak sampai mengetahui maksud daripadanya, bahkan yang mereka peroleh sebagaimana yang diperoleh binatang ternak yaitu bersenang-senang semata; hanya makan dan minum, sedangkan hati mereka lalai dan badan mereka berpaling. Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman, ”Dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang mereka lalui, sedang mereka berpaling daripadanya.” (Terj. Yusuf: 105)