Surat Al-Anbiya Ayat 83

۞ وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ



dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang".

Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!

(Dan) ingatlah kisah (Ayub,) kemudian dijelaskan oleh Badalnya, yaitu (ketika ia menyeru Rabbnya) pada saat itu dia mendapat cobaan dari-Nya; semua harta bendanya lenyap dan semua anak-anaknya mati serta badannya sendiri tercabik-cabik oleh penyakit, semua orang menjauhinya kecuali istrinya. Hal ini dialaminya selama tiga belas tahun, ada yang mengatakan tujuh belas tahun dan ada pula yang mengatakan delapan belas tahun. Selama itu penghidupan Nabi Ayub sangat sulit dan sengsara ("Sesungguhnya aku) asal kata Annii adalah Bi-ann (telah ditimpa kemudaratan) yakni hidup sengsara (dan Engkau adalah Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang").

Ceritakan juga, wahai Muhammad, kisah Ayyûb. Tatkala menderita sakit, ia berdoa kepada Tuhannya seraya berkata, "Ya Tuhanku, aku terserang penyakit yang membahayakan, dan Engkau adalah Zat Yang Paling Pengasih."

Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir

Admin

Submit : 2015-04-01 02:13:31
Link sumber: http://tafsir.web.id/

Allah Subhaanahu wa Ta'aala menguji Ayyub dan memberikan kekuasaan kepada setan terhadap jasadnya sebagai cobaan baginya, setan kemudian meniup ke dalam jasad, maka keluarlah bisul yang buruk dan menjijikan, dan Beliau menderita penyakit itu dalam waktu yang sangat lama, (ada yang mengatakan, selama 18 tahun Beliau menderita penyakit itu). Lebih dari itu anak-anaknya wafat, hartanya binasa dan manusia menjauhinya selain istrinya, maka Allah mendapatkannya dalam keadaan sabar dan ridha terhadap musibah itu, dan setelah sekian lama, ia pun berdoa seperti yang disebutkan dalam ayat di atas.

Beliau bertawassul kepada Allah dengan keadaannya yang begitu parah dan dengan rahmat Allah yang luas lagi merata, maka Allah mengabulkan doanya dan berfirman kepadanya, “Hantamkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum.” (Terj. Shaad: 42) Maka Beliau menghantamkan kakinya ke bumi, kemudian keluarlah mata air yang sejuk, lalu Ayyub mandi dan minum daripadanya, kemudian Allah menghilangkan derita yang menimpanya.