Surat Al-Hajj Ayat 15

مَنْ كَانَ يَظُنُّ أَنْ لَنْ يَنْصُرَهُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ فَلْيَمْدُدْ بِسَبَبٍ إِلَى السَّمَاءِ ثُمَّ لْيَقْطَعْ فَلْيَنْظُرْ هَلْ يُذْهِبَنَّ كَيْدُهُ مَا يَغِيظُ



Barangsiapa yang menyangka bahwa Allah sekali-kali tiada menolongnya (Muhammad) di dunia dan akhirat, maka hendaklah ia merentangkan tali ke langit, kemudian hendaklah ia melaluinya, kemudian hendaklah ia pikirkan apakah tipu dayanya itu dapat melenyapkan apa yang menyakitkan hatinya.

Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!

(Barang siapa yang menyangka bahwa Allah sekali-kali tiada menolongnya) menolong Nabi Muhammad saw. (di dunia dan akhirat, maka hendaklah ia merentangkan tali) tambang (ke langit) yang dimaksud adalah atap rumahnya, kemudian tali itu diikatkan ke atap rumah dan ke lehernya (kemudian hendaklah ia memutuskan tali itu) yakni mencekik dirinya dengan tali itu, maksudnya menggantung diri. Demikianlah sebagaimana yang disebutkan di dalam hadis-hadis sahih (kemudian hendaklah ia pikirkan, apakah tipu dayanya itu sungguh dapat melenyapkan) dalam hal tidak ditolongnya nabi (apa yang menyakitkan hatinya) apa yang membuat ia sakit hati. Maksudnya, hendaklah ia tercekik oleh kejengkelannya, karena sesungguhnya Allah pasti akan menolong nabi-Nya.

Orang kafir yang mengira bahwa Allah tidak akan menolong Nabi-Nya, hendaknya menggantung tali di atas rumahnya dan memakainya untuk menggantung diri, kemudian memikirkan apakah perbuatannya itu dapat menghilangkan rasa sesak di dalam dadanya karena Allah telah menolong rasul-Nya.

Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir

Admin

Submit : 2015-04-01 02:13:31
Link sumber: http://tafsir.web.id/

Dan menyangka bahwa agama-Nya tidak akan berkembang.

Ada yang mengartikan dengan atap rumahnya, dan ada pula yang mengartikan dengan langit, karena pertolongan Allah turun dari langit.

Ada pula yang mengartikan dengan “Lalu ia naik ke atasnya dan memutuskan pertolongan yang turun dari langit.”

Terhadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, seperti merencanakan sesuatu untuk membahayakan Beliau dan berusaha mengalahkan agamanya.

Yang menyakitkan hatiya adalah kemajuan Islam. Yakni semua usahanya tidak dapat mengobati rasa kesalnya. Syaikh As Sa’diy berkata, “Maksud ayat yang mulia ini adalah: Wahai musuh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam yang berusaha memadamkan agamanya, yang mengira dengan kebodohannya bahwa usahanya akan memberikan sedikit manfaat baginya! Ketahuilah, betapa pun kamu telah mengerjakan berbagai sebab dan berusaha melakukan tipu daya terhadap Rasul, maka yang demikian tidak dapat menghilangkan sesuatu yang menyakitkan hatimu dan mengobati dukamu. Engkau tidak mampu menghilangkannya. Akan tetapi kami tawarkan kepadamu suatu pendapat yang dengannya rasa kesalmu terobati dan pertolongan kepada rasul dapat dihentikan jika memang bisa, yaitu datangilah perkara itu melalui pintunya dan tempuhlah sebab-sebabnya. Ambillah tali dari sabut atau lainnya, lalu gantungkanlah di langit, kemudian naiklah dengannya sampai kamu tiba di pintu-pintunya yang darinya turun pertolongan, lalu sumbat, tutup dan putuskanlah. Dengan cara ini rasa kesal dalam hatimu dapat terobati. Inilah pandangan dan cara yang tepat. Adapun selain itu, maka jangan lamu kira dapat mengobati sakit hatimu meskipun kamu dibantu oleh orang-orang yang membantumu. Ayat yang mulia ini, di dalamnya terdapat janji dan kabar gembira tentang pertolongan Allah terhadap agama-Nya dan Rasul-Nya serta hamba-hamba-Nya yang sungguh jelas. Demikian pula terdapat sesuatu yang membuat orang-orang kafir yang hendak memadamkan cahaya Allah dengan mulut-mulut mereka menjadi berputus asa, dan Allah akan menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci.”