۞ قَالُوا أَنُؤْمِنُ لَكَ وَاتَّبَعَكَ الْأَرْذَلُونَ
Mereka berkata: "Apakah kami akan beriman kepadamu, padahal yang mengikuti kamu ialah orang-orang yang hina?".
Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!
(Mereka berkata, "Apakah kami akan beriman) percaya (kepadamu) dengan perkataan itu (padahal yang mengikuti kamu) menurut suatu qiraat dibaca Atbaa'uka, jamak dari lafal Taabi'un yang berkedudukan menjadi Mubtada (ialah orang-orang yang hina?") yakni orang-orang yang rendah.
Kaum Nûh, yang menolak seruan itu, berkata, "Kami tak akan beriman kepadamu selama pengikut- pengikutmu adalah mereka yang berasal dari kalangan kelas bawah yang rendah kedudukannya serta sedikit hartanya."
Admin
Yakni membantah Beliau dan menentang dengan penentangan yang tidak cocok dipakai untuk menentang.
Dari sini diketahui kesombongan mereka, bodohnya mereka terhadap hakikat yang sebenarnya, karena jika maksud mereka adalah mencari yang hak, tentu mereka akan berkata âjika mereka masih meragukan tentang dakwah Beliau-, âTerangkanlah kepada kami kebenaran yang engkau bawa dengan sarana-sarana yang dapat membuktikannya!â Padahal jika mereka memperhatikan dengan seksama, tentu mereka akan mengetahui bahwa para pengikutnya adalah orang-orang yang mulia, manusia-manusia pilihan, berakal cerdas, dan berakhlak tinggi, dan bahwa orang yang hina adalah orang yang mencabut fungsi akalnya, sehingga menganggap baik menyembah batu, ridha sujud kepada yang lebih lemah darinya dan berdoa kepada yang tidak mampu berbuat apa-apa, serta menolak seruan para rasul; insane yang kamil (manusia yang sempurna). Bahkan dengan memperhatikan ucapan mereka ini, âApakah kami harus beriman kepadamu, padahal pengikut-pengikutmu adalah orang-orang yang hina?â sudah dapat diketahui batilnya bantahan mereka, dan bahwa mereka adalah orang-orang yang sesat dan salah meskipun kita tidak melihat ayat-ayat yang lain yang menunjukkan kebenaran Nabi Nuh âalaihis salam dan kebenaran yang Beliau bawa.