Surat An-Naml Ayat 16

وَوَرِثَ سُلَيْمَانُ دَاوُودَ ۖ وَقَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ عُلِّمْنَا مَنْطِقَ الطَّيْرِ وَأُوتِينَا مِنْ كُلِّ شَيْءٍ ۖ إِنَّ هَٰذَا لَهُوَ الْفَضْلُ الْمُبِينُ



Dan Sulaiman telah mewarisi Daud, dan dia berkata: "Hai Manusia, kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) ini benar-benar suatu kurnia yang nyata".

Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!

(Dan Sulaiman telah mewarisi Daud) yakni kenabian dan ilmunya tidak kepada putra-putra Nabi Daud yang lainnya (dan dia berkata, "Hai manusia! Kami telah diberi pengertian tentang ucapan burung) yakni ia memahami suara-suaranya dan apa yang dimaksudnya (dan kami diberi segala sesuatu) sebagaimana yang telah diberikan kepada para nabi dan para raja. (Sesungguhnya ini) semua yang diberikan ini (benar-benar satu karunia yang nyata").

Alkisah, tampuk kerajaan dan kekuasaan berpindah dari Nabi Dâwûd a. s. kepada putranya, Sulaymân. Sulaymân berkata, "Wahai manusia, kami diajari bahasa burung, kami mendapatkan banyak karunia yang akan kita butuhkan dalam menjalankan pemerintahan. Sungguh nikmat-nikmat itu adalah karunia yang khusus diberikan oleh Allah kepada kami. "(1). (1) Sulaymân adalah putra Dâwûd, raja dan nabi seperti ayahandanya, hidup sekitar tahun 974–937 S. M. Ia memperoleh mukjizat yang sangat unik seperti, antara lain, memahami bahasa burung. Hal itu lebih dapat dimengerti melalui penelitian belakangan ini bahwa masing-masing jenis burung memiliki bahasa khusus untuk saling berkomunikasi, baik melalui gerakan, suara atau isyarat.

Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir

Admin

Submit : 2015-04-01 02:13:32
Link sumber: http://tafsir.web.id/

Maksudnya, Nabi Sulaiman menggantikan kenabian dan kerajaan Nabi Dawud ‘alaihis salam serta mewarisi ilmu pengetahuannya di samping ilmu yang ada pada Sulaiman, dan kitab Zabur yang diturunkan kepadanya.

Sebagai rasa syukur kepada Allah, bergembira atas ihsan-Nya dan menyebut-nyebut nikmat-Nya.

Yakni memahami suara-suaranya, sebagaimana Beliau berbicara kepada burung Hud-hud dan burung Hud-hud berbicara dengannya, dan sebagaimana Beliau memahami ucapan semut seperti yang akan disebutkan. Hal ini tidak diberikan kepada seorang pun selain kepada Nabi Sulaiman ‘alaihis salam.

Yakni Allah memberi kami berbagai kenikmatan, sebab-sebab berkuasa, kekuasaan, dan kenikmatan yang tidak diberikan-Nya kepada seorang pun manusia. Nabi Sulaiman pernah berdoa kepada Allah, “Yaa Rabbi, berikanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapa pun setelahku.” (lihat surah Shaad: 35), maka Allah menundukkan angin untuk Beliau, demikian pula setan-setan; yang bekerja sesuai keinginan Beliau.

Yang diberikan Allah, dilebihkan-Nya dan diistimewakan-Nya kepada kami ini. Beliau mengakui dengan sungguh-sungguh nikmat Allah tersebut.