Surat Al-Qasas Ayat 61

أَفَمَنْ وَعَدْنَاهُ وَعْدًا حَسَنًا فَهُوَ لَاقِيهِ كَمَنْ مَتَّعْنَاهُ مَتَاعَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ثُمَّ هُوَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنَ الْمُحْضَرِينَ



Maka apakah orang yang Kami janjikan kepadanya suatu janji yang baik (surga) lalu ia memperolehnya, sama dengan orang yang Kami berikan kepadanya kenikmatan hidup duniawi; kemudian dia pada hari kiamat termasuk orang-orang yang diseret (ke dalam neraka)?

Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!

(Maka apakah orang yang Kami janjikan kepadanya suatu janji yang baik lalu ia memperolehnya) janji yang dimaksud adalah surga (sama dengan orang yang Kami berikan kepadanya kenikmatan hidup duniawi) yang dalam waktu dekat pasti akan lenyap (kemudian dia pada hari kiamat termasuk orang-orang yang diseret) ke dalam neraka. Orang yang dimaksud pada lafal pertama adalah orang Mukmin dan pada lafal kedua adalah orang kafir maksudnya tidak ada persamaan di antara keduanya.

Orang yang beriman dan beramal saleh yang berhak mendapatkan janji baik Allah berupa pahala dan surga--dan dia pasti akan mendapatkannya--tidaklah sama dengan orang kafir yang mengerjakan keburukan serta tertipu oleh kesenangan dunia dan perhiasannya. Orang kafir itu pun termasuk di antara mereka yang akan dihadirkan untuk dihitung dan binasa dalam siksaan.

Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir

Admin

Submit : 2015-04-01 02:13:32
Link sumber: http://tafsir.web.id/

Yakni apakah sama seorang mukmin yang berusaha untuk akhirat karena mengingat janji Allah di akhirat berupa surga dan kenikmatan yang ada di dalamnya dengan orang yang mengambil kesenangan dunia, yang makan dan minum serta bersenang-senang sebagaimana hewan, sibuk dengan dunianya sampai lupa dengan akhirat, tidak mempedulikan petunjuk Allah dan tidak tunduk kepada rasul-Nya, dan ia tetap seperti itu, di mana ia tidak mengambil bekal dari dunia ini selain kerugian dan kebinasaan? Apakah keduanya sama? Selain itu, di akhirat ia termasuk orang yang dihadapkan untuk dihisab sedangkan dirinya tidak menyiapkan kebaikan untuk dirinya, bahkan hal yang membahayakan yang dia siapkan, bagaimanakah keadaannya nanti dan apa yang dapat dia lakukan dengan amalnya itu? Oleh karena itu, hendaknya orang yang berakal melihat keadaan dirinya, mana yang lebih dia pilih dan dia dahulukan serta apa yang telah dia siapkan? Sesungguhnya orang yang diberi kenikmatan hidup duniawi, tetapi tidak mempergunakannya sama sekali untuk mencari kebahagiaan hidup di akhirat, maka dia siap diseret ke dalam neraka.

Yang memiliki kekurangan, keterbatasan dan tidak kekal.