Surat Al-'Ankabut Ayat 20

قُلْ سِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ بَدَأَ الْخَلْقَ ۚ ثُمَّ اللَّهُ يُنْشِئُ النَّشْأَةَ الْآخِرَةَ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ



Katakanlah: "Berjalanlah di (muka) bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian Allah menjadikannya sekali lagi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!

(Katakanlah, "Berjalanlah kalian di muka bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah memulai penciptaan-Nya) yakni menciptakan orang-orang yang sebelum kalian, kemudian Dia mematikan mereka (lalu Allah menjadikannya sekali lagi) dapat dibaca An Nasy-atal akhirata dan An Nasy-atal ukhra. (Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu) antara lain ialah memulai dan mengulanginya.

Katakanlah, wahai Rasul, kepada orang-orang yang mendustaakan itu, "Berjalanlah kalian di muka bumi, dan perhatikanlah bermacam-macam makhluk ciptaan Allah yang ada di dalamnya. Dan lihatlah bekas orang-orang sebelum kalian yang ada di sana, setelah mereka mati dan rumah-rumah mereka kosong dari mereka. Ketahuilah bahwa Allah akan mengembalikan itu semua dengan kekuasaan-Nya di akhirat nanti dengan kebangkitan, yaitu penciptaan kembali. Begitu pula keadaan kalian. Sesungguhnya Allah sangat sempurna kekuasaan-Nya atas segala sesuatu. "(1) (1) Ayat suci ini memerintahkan para ilmuwan untuk berjalan di muka bumi guna menyingkap proses awal penciptaan segala sesuatu, seperti hewan, tumbuhan dan benda-benda mati. Sesungguhnya bekas-bekas penciptaan pertama terlihat di antara lapisan-lapisan bumi dan permukaannya. Maka dari itu, bumi merupakan catatan yang penuh dengan sejarah penciptaan, mulai dari permulaannya sampai sekarang.

Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir

Admin

Submit : 2015-04-01 02:13:32
Link sumber: http://tafsir.web.id/

Kepada mereka, jika mereka masih ragu-ragu.

Dengan badan dan hatimu.

Kamu akan mendapati makhluk, baik dari kalangan manusia maupun hewan senantiasa terwujud sedikit demi sedikit, demikian pula kamu melihat tanaman tumbuh sedikit demi sedikit, dan kamu menemukan awan, angin dan sebagainya mengalami pembaruan, bahkan makhluk semuanya selalu mengalami permulaan dan pengembalian. Perhatikanlah mereka ketika mengalami mati yang kecil, yaitu tidur ketika malam menimpa mereka, maka gerakan mereka pun mulai tenang, suara terhenti dan mereka di kasurnya seperti orang yang mati, dan mereka selama malam itu tetap seperti itu sampai tiba waktu pagi, mereka pun bangun dari tidurnya dan bangkit dari kematiannya, di antara mereka ada yang bersyukur dengan mengatakan, “Al Hamdulilallladzii ahyaanaa ba’da maa amaatanaa wa ilaihin nusyuur” (artinya: Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami dan kepada-Nyalah kami dibangkitkan)

Maksudnya, Allah membangkitkan manusia setelah mati kelak di akhirat, dan mereka akan hidup kekal di salah satu tempat; surga atau neraka.