Surat Al-'Ankabut Ayat 41

مَثَلُ الَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِ اللَّهِ أَوْلِيَاءَ كَمَثَلِ الْعَنْكَبُوتِ اتَّخَذَتْ بَيْتًا ۖ وَإِنَّ أَوْهَنَ الْبُيُوتِ لَبَيْتُ الْعَنْكَبُوتِ ۖ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ



Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui.

Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!

(Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah) yakni berhala-berhala yang mereka harapkan dapat memberi manfaat kepada diri mereka (adalah seperti laba-laba yang membuat rumah) untuk tempat tinggalnya. (Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah) yang paling rapuh (ialah rumah laba-laba) karena tidak dapat melindungi diri dari panas matahari dan dari dinginnya udara, demikian pula berhala-berhala itu, mereka tidak dapat memberikan manfaat apa pun kepada para penyembahnya (kalau mereka mengetahui) hal tersebut, tentu mereka tidak akan menyembahnya.

Keadaan orang-orang yang mendustakan dan tunduk kepada selain Allah--dalam hal kelemahan dan ketergantungan mereka kepada yang tidak dapat dijadikan sebagai tempat bergantung--adalah bagaikan laba-laba yang menjadikan rumahnya sebagai tempat berlindung. Rumahnya adalah rumah yang paling lemah dan sama sekali tidak layak untuk dijadikan sebagai tempat berlindung. Kalau seandainya orang-orang yang mendustakan adalah orang-orang yang berilmu, niscaya mereka tidak akan melakukannya(1). (1) Sarang laba-laba yang dijadikan sebagai tempat tinggal dan perangkap untuk menangkap mangsanya, memang pembuatannya sangat rumit, karena terbuat dari benang-benang yang sangat halus yang melebihi halusnya sutera. Kehalusan sarang laba-laba inilah yang membuat susunannya menjadi rumah paling lemah yang dijadikan tempat berlindung oleh hewan apa pun.

Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir

Admin

Submit : 2015-04-01 02:13:32
Link sumber: http://tafsir.web.id/

Luth adalah anak saudara Ibrahim.

Kaum Luth di samping melakukan perbuatan syirk juga mengerjakan perbuatan keji, menyamun dan melakukan perbuatan munkar di majlis mereka, maka Luth menasehati mereka tentang perkara ini dan menerangkan keburukannya serta menerangkan akibat dari perbuatan itu, namun mereka tidak berhenti dan sadar.

Sebagian ahli tafsir mengartikan menyamun di sini dengan melakukan perbuatan keji terhadap orang-orang yang lewat dalam perjalanan, karena sebagian besar mereka melakukan homoseksual dengan tamu-tamu yang datang ke kampung mereka. Ada pula yang mengartikan dengan merusak jalan keturunan karena berbuat homoseksual itu, ada ada pula yang menafsirkan, dengan menghadang orang-orang yang lewat lalu membunuh dan merampas harta mereka.

Bahwa perbuatan itu keji dan bahwa azab akan turun menimpa pelakunya.