Surat As-Sajdah Ayat 23

وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ فَلَا تَكُنْ فِي مِرْيَةٍ مِنْ لِقَائِهِ ۖ وَجَعَلْنَاهُ هُدًى لِبَنِي إِسْرَائِيلَ



Dan Sesungguhnya Kami telah berikan kepada Musa Al-Kitab (Taurat), maka janganlah kamu (Muhammad) ragu menerima (Al-Quran itu) dan Kami jadikan Al-Kitab (Taurat) itu petunjuk bagi Bani Israil.

Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!

(Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa Alkitab) yaitu kitab Taurat (maka janganlah kamu ragu-ragu) meragukan (untuk bertemu dengan Musa) dan keduanya telah berjumpa pada malam Rasulullah saw. diisrakan (dan Kami jadikan ia) Musa atau kitab Taurat (sebagai petunjuk) yaitu pemberi petunjuk (buat Bani Israel.)

Kami benar-benar telah mewahyukan Taurât kepada Mûsâ, "Jangan engkau meragukan bahwa Mûsâ telah menerima kitab suci itu. Kami telah menjadikan kitab itu sebagai petunjuk bagi Banû Isrâ'îl.

Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir

Admin

Submit : 2015-04-01 02:13:32
Link sumber: http://tafsir.web.id/

Setelah Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan ayat-ayat-Nya, yaitu Al Qur’an untuk memperingatkan hamba-hamba-Nya, Dia menyebutkan, bahwa peringatan dengan kitab dan dengan pengiriman rasul bukanlah hal yang baru, karena Allah Subhaanahu wa Ta'aala juga telah menurunkan kitab dan mengirim rasul, seperti yang Dia turunkan kepada Musa, yaitu kitab Taurat yang membenarkan Al Qur’an dan dibenarkan oleh Al Qur’an (saling membenarkan), sehingga hak keduanya sama dan kuat buktinya. Oleh karena itu, Dia memerintahkan kita agar tidak ragu menerima Al Qur’an, karena telah datang dalil-dalil dan bukti-buktinya yang tidak menyisakan lagi keraguan. Ada yang mengatakan, maksudnya adalah, sebagaimana telah diberikan kepada Nabi Musa ‘alaihis salam kitab Taurat, begitu juga diberikan kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam kitab Al-Quran. Sebagaimana Taurat dijadikan petunjuk bagi Bani Israil, maka Al Quran juga dijadikan petunjuk bagi ummat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.

Mereka mengambil petunjuk darinya dalam masalah dasar maupun furu’ (cabang). Syariat-syariat dalam kitab Taurat sesuai pada zaman itu bagi Bani Israil. Adapun Al Qur’an ini, maka Allah jadikan sebagai petunjuk untuk semua manusia baik untuk urusan agama mereka maupun dunia dan tetap sesuai dan relevan sampai hari Kiamat karena kesempurnaan dan ketinggiannya.