Surat Saba’ Ayat 50

قُلْ إِنْ ضَلَلْتُ فَإِنَّمَا أَضِلُّ عَلَىٰ نَفْسِي ۖ وَإِنِ اهْتَدَيْتُ فَبِمَا يُوحِي إِلَيَّ رَبِّي ۚ إِنَّهُ سَمِيعٌ قَرِيبٌ



Katakanlah: "Jika aku sesat maka sesungguhnya aku sesat atas kemudharatan diriku sendiri; dan jika aku mendapat petunjuk maka itu adalah disebabkan apa yang diwahyukan Tuhanku kepadaku. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Dekat".

Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!

(Katakanlah! "Jika aku sesat) dari kebenaran (maka sesungguhnya aku sesat atas kemudaratan diriku sendiri) yakni dosa kesesatanku ditanggung oleh diriku (dan jika aku mendapat petunjuk maka itu adalah disebabkan apa yang diwahyukan Rabbku kepadaku) berupa Alquran dan Hadis Hikmah. (Sesungguhnya Dia Maha Mendengar) Maha mengabulkan doa (lagi Maha Dekat.")

Katakanlah kepada mereka, "Jika aku menyalahi kebenaran, maka kerugian akan menimpa diriku sendiri. Jika aku mendapatkan petunjuk, hal itu karena adanya petunjuk Tuhanku. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar segala ucapanku dan ucapan kalian. Dia pun Mahadekat dengan diriku dan diri kalian."

Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir

Admin

Submit : 2015-04-01 02:13:32
Link sumber: http://tafsir.web.id/

Ketika kebenaran yang didakwahkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam semakin jelas, sedangkan orang-orang yang mendustakan malah menuduh Beliau sesat, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala memberitahukan kebenaran itu dan menerangkannya kepada mereka, serta menerangkan kelemahan mereka untuk mengadakan perlawanan kepada kebenaran serta memberitahukan, bahwa tuduhan sesat kepada Beliau tidaklah berpengaruh apa-apa terhadap kebenaran dan tidak dapat membantahnya, dan kalau pun Beliau memang sesat –dan tidak mungkin bagi Beliau untuk tersesat-, maka akibatnya untuk diri Beliau tidak kepada yang lain, dan jika Beliau mendapatkan petunjuk, maka bukan karena kemampuan Beliau dan kekuatan Beliau, akan tetapi karena wahyu yang Allah berikan kepada Beliau, di mana wahyu tersebut merupakan inti dari hidayah bagi Beliau dan selain Beliau.

Berupa Al Qur’an dan hikmah (As Sunnah).

Semua perkataan dan semua suara.

Dengan orang yang berdoa dan meminta kepada-Nya.