Surat Fatir Ayat 31

وَالَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ هُوَ الْحَقُّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ بِعِبَادِهِ لَخَبِيرٌ بَصِيرٌ



Dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu yaitu Al Kitab (Al Quran) itulah yang benar, dengan membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Mengetahui lagi Maha Melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya.

Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!

(Dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu yaitu Alkitab) yakni Alquran (itulah yang benar, membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya) yang diturunkan sebelumnya. (Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Mengetahui lagi Maha Melihat -keadaan- hamba-hamba-Nya) Dia mengetahui apa yang tersimpan di dalam kalbu mereka dan apa yang mereka lahirkan.

Al-Qur'ân yang Kami wahyukan kepadamu adalah benar dan tidak mengandung kesamaran. Kami turunkan al-Qur'ân untuk menguatkan kebenaran kitab-kitab suci yang diturunkan kepada para rasul sebelum kamu. Semua kita-kitab itu mengandung pokok-pokok ajaran yang sama. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dan Melihat perbuatan para hamba-Nya.

Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir

Admin

Submit : 2015-04-01 02:13:32
Link sumber: http://tafsir.web.id/

Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan, bahwa kitab yang yang diwahyukan-Nya kepada Rasul-Nya adalah kebenaran, karena kandungannya benar sehingga seakan-akan kebenaran terbatas hanya di dalamnya. Jika ia merupakan kebenaran, maka berarti apa yang ditunjukkannya seperti tentang masalah ketuhanan, masalah gaib dan lainnya adalah benar dan sesuai kenyataan, sehingga tidak boleh mengartikan yang berbeda dengan zahirnya atau berbeda dengan yang ditunjukkan olehnya.

Baik kitab-kitab maupun rasul-rasul sebelumnya, karena kitab-kitab dan rasul-rasul sebelumnya memberitakan tentang kedatangan kitab Al Qur’an itu dan kedatangan rasul yang membawanya. Oleh karena itu, seseorang tidak bisa dikatakan beriman kepada kitab-kitab sebelumnya jika ia tidak beriman kepada Al Qur’an ini, karena dengan kafir kepadanya maka berarti kafir kepada semua kitab yang diturunkan sebelumnya.

Oleh karena itu, Dia memberikan kepada setiap umat dan setiap orang pemberian yang sesuai dengan keadaannya. Contohnya adalah, bahwa syariat-syariat sebelumnya tidaklah cocok kecuali pada zaman itu, dan pada zaman sekarang karena rasul terakhir yang tidak ada lagi rasul setelahnya adalah Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, maka syariat yang cocok untuk zaman sekarang dan seterusnya sampai hari Kiamat adalah syariat yang dibawa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Oleh karena itu, ketika Nabi Isa ‘alihis salam nanti turun menjelang hari Kiamat, maka Beliau mengikuti syariat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Syariat Nabi Muhammad itulah syariat yang cocok untuk saat ini dan seterusnya, cocok di setiap umat dan setiap tempat dan menjamin kebaikan di setiap waktu. Oleh karenanya, umat ini adalah umat yang paling sempurna akalnya, paling baik pikirannya, paling halus hatinya dan paling bersih jiwanya. Allah Subhaanahu wa Ta'aala telah memilih mereka dan memilih agama Islam untuk mereka serta mewariskan kepada mereka kitab-Nya sebagaimana diterangkan dalam ayat selanjutnya.