Surat Az-Zumar Ayat 2

إِنَّا أَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ فَاعْبُدِ اللَّهَ مُخْلِصًا لَهُ الدِّينَ



Sesunguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab (Al Quran) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.

Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!

(Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu) hai Muhammad (Kitab Alquran dengan membawa kebenaran) lafal Bilhaqqi berta'alluq kepada lafal Anzalnaa. (Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya) yakni dari kemusyrikan, maksudnya mentauhidkan-Nya.

Sesungguhnya Kami menurunkan al-Qur'ân ini dengan memerintahmu untuk melakukan kebenaran. Oleh karena itu, beribadahlah kamu hanya kepada Allah dengan penuh ikhlas.

Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir

Admin

Submit : 2015-04-01 02:13:32
Link sumber: http://tafsir.web.id/

Di samping keadaan Al Qur’an seperti yang sudah dijelaskan, Allah Subhaanahu wa Ta'aala menambahkan penjelasan tentang kesempurnaannya dengan menyebutkan orang yang diturunkan Al Quran kepadanya, yaitu Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, di mana Beliau adalah manusia yang paling mulia, sehingga dapat diketahui bahwa Al Quran adalah sebaik-baik kitab, ditambah lagi dengan turunnya yang membawa kebenaran.

Al Qur’an turun dengan membawa kebenaran, sehingga tidak perlu diragukan lagi untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya, isinya benar, berita-beritanya benar dan hukum-hukumnya adil, maka semua yang ditunjukkannya adalah kebenaran yang paling agung.

Oleh karena Al Qur’an turun dengan membawa kebenaran untuk membimbing dan mengarahkan manusia, dan turun kepada manusia yang paling mulia (Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam), maka semakin besarlah kenikmatan yang Allah berikan kepada manusia dan mengharuskan untuk disyukuri, yaitu dengan memurnikan ibadah hanya kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala saja sebagaimana diterangkan dalam ayat di atas.

Yakni dengan tidak berbuat syirk (menyembah selain Allah) dan mengerjakan ibadah baik yang terdiri dari syariat yang tampak (yang terkait dengan anggota badan) maupun syariat yang tersembunyi (terkait dengan hati) dengan ikhlas karena mengharapkan wajah-Nya.