Surat An-Nisa' Ayat 123

لَيْسَ بِأَمَانِيِّكُمْ وَلَا أَمَانِيِّ أَهْلِ الْكِتَابِ ۗ مَنْ يَعْمَلْ سُوءًا يُجْزَ بِهِ وَلَا يَجِدْ لَهُ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلِيًّا وَلَا نَصِيرًا



(Pahala dari Allah) itu bukanlah menurut angan-anganmu yang kosong dan tidak (pula) menurut angan-angan Ahli Kitab. Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu dan ia tidak mendapat pelindung dan tidak (pula) penolong baginya selain dari Allah.

Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!

(Tidaklah) masalahnya tergantung kepada (angan-anganmu dan tidak pula angan-angan Ahli kitab) tetapi kepada amal saleh. (Siapa mengerjakan kejahatan niscaya akan diberi pembalasan) adakalanya di akhirat dan adakalanya di dunia dengan cobaan dan bala bencana sebagaimana tersebut dalam sebuah hadis (dan tidaklah akan dijumpainya selain dari Allah pelindung) yang akan melindunginya (dan tidak pula pembela) yang akan membelanya.

Pahala tidak mungkin diperoleh dengan impian dan angan-angan manusia tanpa melakukan perbuatan baik. Pahala juga tidak akan kalian peroleh, wahai umat Islam, hanya dengan angan-angan kosong. Begitu juga, tidak dapat diperoleh dengan angan-angan kosong Ahl al-Kitâb: Yahudi dan Nasrani. Pahala dan keselamatan dari siksa hanya dapat diperoleh melalui iman dan amal saleh. Maka, barangsiapa melakukan kejahatan, niscaya akan mendapat balasannya dan ia tidak akan mendapat pelindung dan penolong selain Allah.

Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir

Admin

Submit : 2015-04-01 02:13:31
Link sumber: http://tafsir.web.id/

Ada pula yang menafsirkan "keselamatan" atau "pernyataan bersih (rekomendasi)". Yakni pahala di akhirat, keselamatan atau pernyataan bersih bukanlah menurut angan-angan, cita-cita dan bisikan dalam diri mereka, tetapi menurut ketentuan-ketentuan agama.

"Angan-anganmu" di sini ada yang mengartikan dengan angan-angan kaum muslimin dan ada pula yang mengartikan angan-angan kaum musyrik. Jika angan-angan di sini ditujukan kepada kaum muslimin, maka maksudnya bahwa mengaku di lisan saja tidaklah cukup, bahkan harus ada bukti terhadap pengakuannya, yaitu amal. Amal itulah yang membenarkan pengakuan itu atau mendustakannya.

Ahli Kitab berkata, "Tidak akan masuk surga kecuali orang-orang Yahudi atau Nasrani", kata-kata mereka hanyalah angan-angan kosong dari mereka; tidak bersandar kepada kitab maupun bersandar kepada perkataan rasul.

Yakni dosa kecil atau dosa besar.

Bisa dibalas di akhirat dan bisa di dunia dengan adanya musibah dan cobaan. Manusia dalam hal mengerjakan dosa berbeda-beda, tidak ada yang mengetahuinya selain Allah. Di antara mereka ada yang sedikit dosanya dan di antara mereka ada yang banyak. Jika amalannya buruk semua, dan hal ini hanya ada pada diri orang kafir, maka apabila dia meninggal tanpa bertobat dan memeluk Islam, maka ia akan dibalas dengan azab yang kekal. Namun jika amalnya baik, ia istiqamah pada sebagian besar keadaannya meskipun terkadang muncul dosa-dosa kecil, maka dengan ditimpakan rasa sedih, sakit, kelelahan dan penderitaan atau musibah yang menimpa badannya, hatinya, kekasihnya atau hartanya, maka semua itu akan menghapuskan dosa-dosanya, termasuk pula duri yang mengenainya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

Hal ini untuk menghilangkan anggapan yang mungkin timbul, yakni bahwa orang yang diberi balasan itu mungkin memiliki pelindung atau penolong atau pemberi syafaat yang menghindarkan dirinya dari menerima balasan itu, maka dalam ayat ini Allah Subhaanahu wa Ta'aala menerangkan bahwa tidak ada lagi pelindung dan penolong yang dapat melindungi atau menolongnya dari sesuatu yang dikhawatirkan selain Allah Tuhannya.