Surat An-Nisa' Ayat 137

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا ثُمَّ كَفَرُوا ثُمَّ آمَنُوا ثُمَّ كَفَرُوا ثُمَّ ازْدَادُوا كُفْرًا لَمْ يَكُنِ اللَّهُ لِيَغْفِرَ لَهُمْ وَلَا لِيَهْدِيَهُمْ سَبِيلًا



Sesungguhnya orang-orang yang beriman kemudian kafir, kemudian beriman (pula), kamudian kafir lagi, kemudian bertambah kekafirannya, maka sekali-kali Allah tidak akan memberi ampunan kepada mereka, dan tidak (pula) menunjuki mereka kepada jalan yang lurus.

Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!

(Sesungguhnya orang-orang yang beriman) kepada Musa, maksudnya orang-orang Yahudi (kemudian mereka kafir) dengan menyembah anak sapi (kemudian beriman) sesudah itu (lalu kafir lagi) kepada Isa (kemudian bertambah kekafiran mereka) kepada Muhammad saw. (maka Allah sekali-kali takkan mengampuni mereka) selama mereka dalam keadaan demikian (dan tidak pula akan menuntun mereka ke jalan yang lurus) atau benar.

Iman berarti tunduk secara mutlak dan mengerjakan kebenaran secara terus menerus. Maka, orang yang ragu-ragu bukan termasuk orang yang beriman. Orang-orang yang beriman lalu kufur, kemudian beriman dan kembali lagi kepada kekufuran, maka hal itu hanya akan menambah kekufuran mereka. Allah tidak akan mengampuni kejahatan yang telah mereka perbuat dan tidak pula memberi mereka petunjuk ke jalan yang benar. Allah akan mengampuni orang-orang yang bertobat dan menjauhi kejahatan, dan akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang selalu mencari kebenaran.

Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir

Admin

Submit : 2015-04-01 02:13:31
Link sumber: http://tafsir.web.id/

Misalnya di samping kekafirannya, ia merendahkan Islam pula.

Ada yang menafsirkan ayat di atas sebagai berikut, "Sesungguhnya orang-orang yang beriman kepada Nabi Musa, yaitu orang-orang Yahudi, lalu kafir karena menyembah anak sapi, kemudian beriman lagi setelahnya, lalu kafir lagi kepada Nabi Isa dan bertambah lagi kekafirannya dengan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, maka Allah tidak akan mengampuni mereka selama mereka seperti itu dan tidak menunjukkan mereka jalan yang lurus." Yakni jauh dari taufiq dan hidayah ke jalan yang lurus. Ayat di atas juga menunjukkan bahwa jika mereka tidak bertambah kafir, bahkan kembali kepada Islam serta meninggalkan kekafirannya, maka Allah akan mengampuni mereka meskipun telah melakukan kemurtadan berkali-kali. Jika orang yang melakukan kekafiran saja seperti ini, yakni Allah akan menerima tobatnya jika dia kembali, maka terhadap dosa-dosa yang di bawahnya sudah tentu Allah akan membukakan pintu tobat kepadanya jika dia kembali bertobat, meskipun ia telah berkali-kali melakukan dosa.