Surat Al-Mu’min (Al-Ghaafir) Ayat 12

ذَٰلِكُمْ بِأَنَّهُ إِذَا دُعِيَ اللَّهُ وَحْدَهُ كَفَرْتُمْ ۖ وَإِنْ يُشْرَكْ بِهِ تُؤْمِنُوا ۚ فَالْحُكْمُ لِلَّهِ الْعَلِيِّ الْكَبِيرِ



Yang demikian itu adalah karena kamu kafir apabila Allah saja disembah. Dan kamu percaya apabila Allah dipersekutukan. Maka putusan (sekarang ini) adalah pada Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.

Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!

(Yang demikian itu) maksudnya, azab yang kalian sedang jalani itu (adalah karena) ketika di dunia (kalian kafir apabila Allah saja disembah) artinya, kalian kafir bilamana Dia diesakan. (Dan apabila Allah dipersekutukan) menjadikan sekutu bagi-Nya (kalian percaya) kalian percaya kepada kemusyrikan itu. (Maka putusan) untuk mengazab kalian (adalah pada Allah Yang Maha Tinggi) atas semua makhluk-Nya (lagi Maha Besar) Maha Agung.

Itulah siksaan yang harus kalian rasakan. Karena kalian--saat di dunia dahulu--ketika hanya disebut nama Allah, kalian mengingkarinya, tetapi ketika disebut tuhan-tuhan lain selain Allah, serta merta kalian beriman. Jika demikian kondisi kalian di dunia, maka kalian berhak menanggung balasan atas sikap ingkar itu. Dan ketentuan hukum itu hanya ada pada Allah Yang Mahatinggi dan Mahaagung, yang membalas orang kafir dengan balasan yang pantas ia rasakan.

Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir

Admin

Submit : 2015-04-01 02:13:32
Link sumber: http://tafsir.web.id/

Mereka dicela karena tidak mengerjakan sebab-sebab keselamatan.

Kamu ridha dengan sesuatu yang buruk dan rusak di dunia dan akhirat (syirk), dan kamu benci dengan sesuatu yang baik dan saleh di dunia dan akhirat (tauhid). Kamu dahulukan sebab kesengsaraan, kehinaan dan kemurkaan, dan kamu benci sebab kebahagiaan, kemuliaan dan keridhaan. Hal ini sebagaimana dalam firman Allah Ta’ala berikut:

Jika keputusan milik-Nya, maka Dia telah memutuskan bahwa kamu wahai orang-orang kafir akan kekal di neraka selamanya, dan keputusan-Nya tidak akan dirubah dan diganti.

Dia Mahatinggi secara mutlak dari berbagai sisi, tinggi dzat-Nya, tinggi kedudukan-Nya, dan tinggi kekuasaan-Nya. Termasuk di antara tinggi kedudukan-Nya adalah sempurnanya keadilan Allah Subhaanahu wa Ta'aala, dan bahwa Dia meletakkan segala sesuatu pada tempatnya serta tidak menyamakan antara orang-orang yang bertakwa dengan orang-orang yang durhaka.

Dia memiliki kebesaran, keagungan dan kemuliaan, baik pada nama-Nya, sifat-Nya mupun perbuatan-Nya yang suci dari setiap cacat dan kekurangan.