Surat Al-Ma’arij Ayat 4

تَعْرُجُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ



Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun.

Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!

(Naiklah) dapat dibaca ta`ruju dan ya`ruju (malaikat-malaikat dan Jibril) Malaikat Jibril (kepada-Nya) kepada tempat turun bagi perintah-Nya di langit (dalam sehari) lafal fii yaumin bertaalluq kepada lafal yang tidak disebutkan, azab menimpa orang-orang kafir pada hari kiamat (yang kadarnya lima puluh ribu tahun) ini menurut apa yang dirasakan oleh orang kafir, karena penderitaan dan kesengsaraan yang mereka temui di hari itu. Adapun orang yang beriman merasakan hal itu amat pendek, bahkan lebih pendek daripada satu kali salat fardu yang dilakukan sewaktu di dunia. Demikianlah menurut keterangan yang disebutkan di dalam hadis.

Para malaikat dan Jibril naik ke hadapan-Nya dalam sehari yang lamanya lima puluh ribu tahun dalam hitungan tahun dunia.

Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir

Admin

Submit : 2015-04-01 02:13:32
Link sumber: http://tafsir.web.id/

Ar Ruh di ayat ini ada yang menafsirkan dengan malaikat Jibril, dan ada pula yang menafsirkan dengan semua ruh, baik ruh orang baik maupun ruh orang jahat, yaitu ketika wafat. Ruh orang-orang yang baik naik kepada Allah, lalu ia diizinkan melewati langit yang satu ke langit berikutnya dan seterus sampai ke langit yang di sana ada Allah Subhaanahu wa Ta'aala. Adapun ruh orang-orang kafir, maka ia naik ke atas langit sampai di langit pertama ternyata tidak diizinkan untuk melewati langit tersebut dan dilepaslah ruhnya oleh para malaikat yang membawanya sehingga ia jatuh dari langit seperti yang difirmankan oleh Allah Subhaanahu wa Ta'aala, “Barang siapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh.” (Terj. Al Hajj: 31)

Maksudnya, para malaikat dan ruh jika menghadap Allah Subhaanahu wa Ta'aala memakan waktu satu hari yang apabila dilakukan oleh manusia, memakan waktu lima puluh ribu tahun. Ada pula yang berpendapat, bahwa maksudnya adalah hari Kiamat yang Allah jadikan bagi orang-orang kafir seukuran lima puluh ribu tahun, berbeda dengan orang-orang mukmin yang hanya sebentar.