Surat Al-Qiyamah Ayat 3

أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَلَّنْ نَجْمَعَ عِظَامَهُ



Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya?

Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!

(Apakah manusia mengira) yakni, orang kafir (bahwa Kami tidak akan mengumpulkan kembali tulang belulangnya) untuk dibangkitkan menjadi hidup kembali.

[[75 ~ AL-QIYAMAH (HARI KIAMAT) Pendahuluan: Makkiyyah, 40 ayat ~ Surat mulia ini berbicara tentang hari kebangkitan dan pembalasan yang akan ditemui seluruh umat manusia dengan segala kedahsyatannya. Kemudian surat ini memuat ihwal jaminan yang akan diberikan Allah kepada Rasulullah saw. bahwa Dialah yang akan mengumpulkan al-Qur'ân dalam dada Rasul. Lalu diutarakan pula mengenai ditolaknya mereka yang lebih menomorsatukan kehidupan dunia yang fana dengan mengabaikan kehidupan akhirat. Dibandingkanlah antara wajah orang-orang Mukmin yang berseri-seri dengan wajah orang-orang kafir yang muram tak bercahaya. Lalu dibicarakan pula mengenai hal ihwal orang yang tengah sekarat dan lalai menunaikan kewajiban serta menduga bahwa dirinya tidak akan menemui hari perhitungan. Surat ini diakhiri dengan memaparkan beberapa bukti yang menguatkan kebenaran hari kebangkitan.]] Aku bersumpah dan Kutegaskan sumpah-Ku ini demi kebenaran hari kiamat. Aku bersumpah dan Kutegaskan sumpah-Ku ini demi jiwa yang mencela pemiliknya akibat melakukan dosa dan kesalahan, bahwa kalian akan dibangkitkan setelah tulang belulang kalian dikumpulkan. Apakah manusia mengira--setelah ia Kami ciptakan dari ketiadaan--bahwa Kami tidak dapat mengumpulkan kembali tulang belulangnya yang hancur berserakan?

Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir

Admin

Submit : 2015-04-01 02:13:32
Link sumber: http://tafsir.web.id/

Selanjutnya, Allah Subhaanahu wa Ta'aala memberitahukan bahwa sebagian manusia mendustakan kebangkitan atau hari Kiamat.

Yakni orang kafir.

Untuk dibangkitkan dan dihidupkan. Ia menganggap hal itu mustahil karena kebodohannya terhadap kekuasaan Allah Subhaanahu wa Ta'aala. Oleh karena itulah, pada ayat selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala membantah.