وَيَزِيدُ اللَّهُ الَّذِينَ اهْتَدَوْا هُدًى ۗ وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ مَرَدًّا
And Allah increases those who were guided, in guidance, and the enduring good deeds are better to your Lord for reward and better for recourse.
Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!
وَيَزِيدُ اللَّهُ الَّذِينَ اهْتَدَواْ هُدًى وَالْبَـِّقِيَـتُ الصَّـلِحَـتُ خَيْرٌ عِندَ رَبِّكَ ثَوَاباً وَخَيْرٌ مَّرَدّاً
(76. And Allah increases in guidance those who walk aright. And the righteous good deeds that last are better with your Lord for reward and better for resort.)
After Allah mentions the extended time and respite that is allowed to those who are in misguidance, increasing them in misguidance, He informs of the increase in guidance of those who are rightly guided. Similarly He says,
وَإِذَا مَآ أُنزِلَتْ سُورَةٌ فَمِنْهُمْ مَّن يَقُولُ أَيُّكُمْ زَادَتْهُ هَـذِهِ إِيمَـناً
(And whenever there comes down a Surah, some of them say: "Which of you has had his faith increased by it'') 9:124 And the following Ayah also shows this. Concerning Allah's statement,
وَالْبَـقِيَاتُ الصَّـلِحَاتُ
(And the righteous good deeds that last) Its explanation has already preceded in Surat Al-Kahf, along with a lengthy discussion concerning it and the related Hadiths.
خَيْرٌ عِندَ رَبِّكَ ثَوَابًا
((they) are better with your Lord for reward.) meaning the recompense and reward.
وَخَيْرٌ مَّرَدّاً
(and better for resort.) meaning in the final outcome, the result for its doer.
Admin
Setelah Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan, bahwa orang-orang yang zalim ditambah kesesatannya oleh-Nya, maka Dia menyebutkan bahwa orang-orang yang mendapat petunjuk ditambah lagi hidayahnya karena karunia dan rahmat-Nya kepada mereka. Hidayah di sini mencakup ilmu yang bermanfaat dan amal yang saleh. Oleh karena itu, setiap orang yang menempuh suatu jalan di dalam lingkaran ilmu, iman dan amal saleh, maka Allah akan menambahnya, memudahkannya dan menambah hal lain untuknya yang tidak termasuk usahanya. Dalam ayat ini terdapat dalil bahwa iman dapat bertambah dan berkurang. Di samping itu, kenyataan pun menunjukkan demikian, karena iman adalah ucapan hati dan lisan, serta amalan hati, lisan dan anggota badan, dan kaum mukmin dalam hal ini ternyata berbeda-beda.
Yaitu ketaatan atau amal saleh, seperti shalat, zakat, puasa, haji, umrah, membaca Al Qurâan, sedekah, dzikrullah, berbuat ihsan kepada makhluk, dsb.
Ayat ini membantah orang-orang zalim yang menjadikan keadaan dunia berupa harta dan anak yang banyak sebagai ukuran baiknya keadaan pemiliknya, bahkan ukuran kebahagiaan dan keberuntungan itu terletak pada iman dan amal saleh.