وَتَفَقَّدَ الطَّيْرَ فَقَالَ مَا لِيَ لَا أَرَى الْهُدْهُدَ أَمْ كَانَ مِنَ الْغَائِبِينَ
Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata: "Mengapa aku tidak melihat hud-hud, apakah dia termasuk yang tidak hadir.
Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!
(Dan dia memeriksa burung-burung) untuk mencari burung Hud-hud yang ditugaskan untuk meneliti adanya sumber air di bawah tanah, melalui paruhnya yang ia patuk-patukkan ke tanah yang dimaksud pada saat itu Nabi Sulaiman membutuhkan air untuk salat, ternyata dia tidak melihat burung Hud-hud itu (lalu ia berkata, "Mengapa aku tidak melihat Hud-hud?) apakah gerangan yang menyebabkan hingga aku tidak melihatnya?, coba jelaskan kepadaku ke mana dia? (apakah dia termasuk yang tidak hadir?") Nabi Sulaiman tidak melihatnya karena tidak ada di tempat, setelah terbukti Hud-hud tidak ada.
Ketika tengah memeriksa balatentara dari bangsa burung, Sulaymân a. s. tidak mendapatkan burung Hudhud. Sulaymân heran lantas berkata, "Mengapa aku tidak melihat Hudhud? Apakah dia ada di tengah- tengah pasukan tapi aku tidak melihatnya, ataukah dia benar-benar tidak ada?
Admin
Ini menunjukkan sempurnanya azam (tekad) dan keteguhan hati Beliau serta bagusnya dalam mengatur tentara serta mengatur secara langsung, baik perkara-perkara kecil maupun besar. Beliau memperhatikan, apakah tentaranya hadir semua atau ada yang tidak hadir.
Menurut Mujahid, Saâid bin Jubair dan lainnya dari Ibnu Abbas serta selain Beliau, bahwa burung Hud-hud adalah ahli ukur yang menunjukkan letak air di padang sahara kepada Nabi Sulaiman âalaihis salam ketika Beliau memerlukannya (seperti untuk shalat, dsb.), ia melihat air di batas (di bawah) bumi, sebagaimana seseorang melihat sesuatu yang tampak di permukaan bumi, ia mengetahui berapa jarak kedalamannya dari permukaan bumi. Apabila burung Hud-hud telah menunjukkannya, maka Nabi Sulaiman âalaihis salam memerintahkan para jin menggali tempat tersebut untuk mengeluarkan air dari situ. Suatu hari, Nabi Sulaiman âalaihis salam singgah di salah satu padang sahara memeriksa burung-burung untuk melihat Hud-hud, namun ternyata Beliau tidak melihatnya, maka Beliau berkata, âMengapa aku tidak melihat Hud-hud, atau apakah ia termasuk yang tidak hadir?â â¦dst. Suatu hari Ibnu Abbas mengisahkan seperti ini, sedangkan ketika itu ada salah seorang khawarij yang bernama Nafiâ bin Azraq, ia adalah seorang yang sering membantah Ibnu Abbas, ia pernah berkata kepadanya, âBerhentilah wahai Ibnu Abbas! Bangsa Romawi telah dikalahkan.â Ibnu Abbas berkata, âMemangnya kenapa?â Ia menjawab, âSesungguhnya engkau menceritakan tentang Hud-hud, bahwa ia melihat air di batas bumi, dan bahwa seorang anak menaruh sebuah biji dalam perangkap, lalu menyirami perangkap itu dengan tanah, kemudian burung Hud-hud datang untuk mengambil biji itu, namun jatuh dalam perangkap, lalu ditangkap oleh anak itu.â Ibnu Abbas kemudian berkata, âKalau bukan karena orang ini akan pergi dan berkata, âAku telah berhasil membantah Ibnu Abbas, tentu aku tidak akan menjawabnya.â Selajutnya Ibnu Abbas berkata kepadanya, âKasihanilah dirimu! Sesungguhnya apabila kedudukan (khawatir) turun, mata akan buta dan sikap hati-hati akan hilang.â Nafiâ kemudian berkata kepadanya, âDemi Allah, aku tidak akan berdebat denganmu sedikit pun tentang Al Qurâan untuk selamanya.â
Hud-hud adalah sejenis burung pelatuk.
Yakni tanpa izin dan perintah dariku.