۞ وَلَا تُجَادِلُوا أَهْلَ الْكِتَابِ إِلَّا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِلَّا الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْهُمْ ۖ وَقُولُوا آمَنَّا بِالَّذِي أُنْزِلَ إِلَيْنَا وَأُنْزِلَ إِلَيْكُمْ وَإِلَٰهُنَا وَإِلَٰهُكُمْ وَاحِدٌ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ
And do not argue with the People of the Scripture except in a way that is best, except for those who commit injustice among them, and say, "We believe in that which has been revealed to us and revealed to you. And our God and your God is one; and we are Muslims [in submission] to Him."
Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!
وَلاَ تُجَـدِلُواْ أَهْلَ الْكِتَـبِ إِلاَّ بِالَّتِى هِىَ أَحْسَنُ إِلاَّ الَّذِينَ ظَلَمُواْ مِنْهُمْ وَقُولُواْ ءَامَنَّا بِالَّذِى أُنزِلَ إِلَيْنَا وَأُنزِلَ إِلَيْكُمْ وَإِلَـهُنَا وَإِلَـهُكُمْ وَاحِدٌ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ
(46. And argue not with the People of the Scripture, except with that which is better -- except with such of them as do wrong; and say (to them): "We believe in that which has been revealed to us and revealed to you; our God and your God is One, and to Him we have submitted.'')
What is meant here is that anyone who wants to find out about religion from them should argue with them in a manner that is better, as this will be more effective. Allah says:
ادْعُ إِلِى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ
(Invite to the way of your Lord with wisdom and fair preaching...) (16:125) And Allah said to Musa and Harun when he sent them to Fir`awn:
فَقُولاَ لَهُ قَوْلاً لَّيِّناً لَّعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَى
(And speak to him mildly, perhaps he may accept admonition or fear.) (20:44) Allah says here:
إِلاَّ الَّذِينَ ظَلَمُواْ مِنْهُمْ
(except with such of them as do wrong;) meaning, those who turn away from the truth, turning a blind eye to clear evidence, being stubborn and arrogant. In this case you should progress from debate to combat, fighting them in such a way as to deter them from committing aggression against you. Allah says:
لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنَـتِ وَأَنزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتَـبَ وَالْمِيزَانَ لِيَقُومَ النَّاسُ بِالْقِسْطِ وَأَنزْلْنَا الْحَدِيدَ فِيهِ بَأْسٌ شَدِيدٌ
(Indeed We have sent Our Messengers with clear proofs, and revealed with them the Scripture and the Balance that mankind may keep up justice. And We brought forth iron wherein is mighty power) until: r
إِنَّ اللَّهَ قَوِىٌّ عَزِيزٌ
(Verily, Allah is All-Strong, All-Mighty) (57:25). Jabir said: "We were commanded to strike with the sword whoever opposes the Book of Allah.'' And His saying:
وَقُولُواْ ءَامَنَّا بِالَّذِى أُنزِلَ إِلَيْنَا وَأُنزِلَ إِلَيْكُمْ
(and say (to them): "We believe in that which has been revealed to us and revealed to you;) means, `if they tell you something which you do not know to be true or false, say to them: We do not hasten to say it is a lie, because it may be true, and we do not hasten to say it is true because it may be false. We believe in it in general, under the condition that it has been revealed and has not been altered or deliberately misinterpreted.' Imam Al-Bukhari, may Allah have mercy on him, recorded that Abu Hurayrah, may Allah be pleased with him, said, "The People of the Book used to read the Tawrah in Hebrew and explain it in Arabic to the Muslims. The Messenger of Allah said:
«لَا تُصَدِّقُوا أَهْلَ الْكِتَابِ وَلَا تُكَذِّبُوهُمْ، وَقُولُوا: آمَنَّا بِاللهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْنَا وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْكُمْ، وَإِلَهُنَا وَإِلَهُكُمْ وَاحِدٌ، وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُون»
(Do not believe the People of the Book and do not deny them. Say: "We believe in Allah and what has been revealed to us and what has been revealed to you. Our God and your God is One, and to Him we have submitted.'')'' This Hadith was narrated only by Al-Bukhari. Al-Bukhari recorded that Ibn `Abbas said: "How can you ask the People of the Book about anything, when your Book that was revealed to the Messenger of Allah is more recent, you read it pure and uncontaminated, it tells you that the People of the Book altered and changed the Book, that they write the Book with their own hands and then say, `This is from Allah,' to purchace with it a small price Should not the knowledge that you have, prevent you from asking them No, by Allah, we have never seen any of them asking you about what was sent down to you.'' Al-Bukhari recorded that Humayd bin `Abdur-Rahman heard Mu`awiyah talking to a group of Quraysh in Al-Madinah. He mentioned Ka`b Al-Ahbar, and said: "He was one of the most truthful of those who narrated from the People of the Book, even though we found that some of what he said might be lies.'' I say, this means that some of what he said could be classified linguistically as lies, but he did not intend to lie, because he was narrating from manuscripts which he thought were good, but they contained fabricated material, because they did not have people who were so conscientious in memorizing the Scriptures by heart as the people of this great Ummah.
Admin
Seperti mengajak kepada Allah dengan ayat-ayat-Nya dan mengingatkan hujjah-hujjah-Nya.
Yang dimaksud dengan orang-orang yang zalim ialah orang-orang yang setelah diberikan kepadanya keterangan-keterangan dan penjelasan-penjelasan dengan cara yang baik, mereka tetap membantah dan membangkang dan tetap menyatakan permusuhan. Ada pula yang menafsirkan tentang orang-orang yang zalim, yaitu orang-orang yang malah memerangi dan enggan membayar jizyah (pajak), maka bantah mereka dengan pedang (perang) sampai mereka mau masuk Islam atau membayar jizyah. Qatadah dan selainnya berkata, âAyat ini dimansukh dengan ayat pedang (perang), sehingga tidak lagi berdebat dengan mereka, yang ada hanyalah masuk Islam, membayar jizyah atau perang.â Sedangkan menurut yang lain, bahwa ayat ini tetap berlaku hukumnya, yakni bagi orang yang ingin mengkaji lebih lanjut terhadap agama Islam dari kalangan mereka, maka dilakukan perdebatan dengan cara yang baik. Syaikh As Saâdiy berkata, âAllah Subhaanahu wa Ta'aala melarang mendebat Ahli Kitab jika pendebatnya tidak di atas ilmu atau tidak di atas kaidah yang diridhai, dan melarang mereka agar tidak berdebat kecuali dengan cara yang baik seperti akhlak yang baik, lembut dan tutur kata yang halus, mengajak kepada yang hak dan menghiasnya, membantah kebatilan dan memperburuknya dengan cara yang lebih dekat sampai kepada maksud, dan agar tidak ada maksud untuk sekedar berdebat, memenangkan diri dan cinta ketinggian, bahkan maksudnya adalah menerangkan yang hak, dan memberi petunjuk kepada manusia kecuali Ahli kitab yang zalim, di mana tampak dari niat dan keadaannya tidak menginginkan yang hak, bahkan maksudnya mengacaukan dan memenangkan diri, maka orang ini tidak ada faedahnya mendebatnya, karena maksud yang diinginkan daripadanya tidak ada.â
Yakni kepada orang-orang yang mau menerima jizyah apabila mereka memberitakan sesuatu yang berasal dari kitab-kitab mereka.
Dengan tidak membenarkan mereka dan tidak mendustakan.
Yakni hendaknya perdebatan kamu dengan Ahli kitab didasari atas iman kepada kitab yang diturunkan kepada kamu dan kitab yang diturunkan kepada mereka, demikian juga di atas keimanan kepada rasul kamu dan rasul mereka serta di atas dasar bahwa Tuhan yang berhak disembah hanya satu, yaitu Allah Subhaanahu wa Ta'aala. Janganlah perdebatan kamu dengan mereka malah mencacatkan salah satu di antara kitab-kitab yang diturunkan atau salah seorang rasul sebagaimana yang dilakukan orang yang jahil terhadap lawannya sampai-sampai ia mencacatkan semua yang ada pada mereka, yang hak maupun yang batil. Ini adalah kezaliman dan keluar dari yang wajib serta keluar dari adab berdebat. Karena yang wajib adalah membantah kebatilan yang ada pada orang yang berdebat dan menerima kebenaran yang ada padanya dan jangan sampai ia menolak yang hak karena ucapannya meskipun kafir. Di samping itu mendasari perdebatan dengan mereka di atas dasar ini membuat mereka mengakui Al Qurâan dan Rasul yang membawanya. Hal itu, karena apabila berbicara tentang dasar-dasar agama yang disepakati oleh para nabi dan rasul serta disepakati oleh semua kitab, lalu dasar-dasar itu diakui semua pihak, di mana kitab-kitab yang diturunkan dan para rasul yang diutus menerangkan sama dengan yang disebutkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan Al Qurâan, maka yang demikian menghendaki untuk membenarkan semua kitab dan semua rasul, dan inilah di antara keistimewaan Islam. Adapun jika dikatakan, âKami beriman dengan kitab yang dibawa rasul ini, tidak rasul yang itu, padahal ia juga hak dan membenarkan kitab sebelumnya, maka ia berarti zalim dan berbuat tidak adil, dan secara tidak langsung ia juga mendustakan kitab yang diturunkan kepada rasul yang ia sebutkan, karena barang siapa mendustakan Al Qurâan yang sama menunjukkan seperti yang ditunjukkan kitab sebelumnya, bahkan membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya, maka sama saja ia mendustakan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya.
Oleh karena itu, barang siapa yang beriman kepada-Nya, menjadikan-Nya sebagai Tuhannya yang disembah, beriman kepada semua kitab dan semua rasul, tunduk kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, maka dia adalah orang yang berbahagia, dan barang siapa yang menyimpang daripadanya, maka dia adalah orang yang celaka.