وَيَوْمَ تَشَقَّقُ السَّمَاءُ بِالْغَمَامِ وَنُزِّلَ الْمَلَائِكَةُ تَنْزِيلًا
Dan (ingatlah) hari (ketika) langit pecah belah mengeluarkan kabut putih dan diturunkanlah malaikat bergelombang-gelombang.
Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!
(Dan ingatlah di hari ketika langit pecah) yaitu semua langit (mengeluarkan kabut) seraya mengeluarkan kabut yang berwarna putih (dan diturunkan Malaikat) dari setiap lapisan langit (bergelombang-gelombang) pada hari kiamat itu. Dinashabkannya lafal Yauma karena pada sebelumnya diperkirakan ada lafal Udzkur. Menurut qiraat yang lain lafal Tasyaqqaqu dibaca Tasysyaqqaqu dengan ditasydidkannya huruf Syin yang diambil dari asal kata Tatasyaqqaqu. Kemudian huruf Ta yang kedua diganti menjadi Syin lalu diidgamkan kepada Syin yang kedua sehingga menjadi Tasysyaqqaqu. Sedangkan menurut qiraat yang lainnya lagi lafal Nuzzila dibaca Nunzilu dan lafal Al Malaaikatu dibaca Al Malaaikata, sehingga bacaan lengkapnya menurut qiraat ini menjadi Nunzilul Malaaikata, artinya, Kami menurunkan Malaikat-malaikat.
Ingatlah, wahai Nabi, hari ketika langit pecah dan terbuka. Kemudian dari celah-celahnya keluar kabut putih dan secara pasti malaikat turun.
Admin
Allah Subhaanahu wa Ta'aala memberitakan tentang dahsyatnya hari Kiamat, derita dan hal yang menegangkan hati ketika itu.
Awan ini adalah awan yang Allah turun di situ (lihat tafsir As Saâdiy), Dia turun dari atas langit lalu langit terbelah dan para malaikat dari setiap langit turun bergelombang, lalu mereka berdiri berbaris-baris mengelilingi makhluk, wallahu aâlam. Ibnu Katsir berkata, âAllah Subhaanahu wa Ta'aala memberitahukan tentang kedahsyatan hari Kiamat dan perkara-perkara dahsyat yang terjadi di sana, di antaranya terbelahnya langit dan terpecahnya serta mengeluarkan awan, yakni naungan cahaya yang besar yang menyilaukan penglihatan, turunnya malaikat dari langit-langit pada hari itu, lalu mengepung makhluk di padang mahsyar, kemudian Allah Tabaaraka wa Ta'aala datang untuk memberikan keputusan. Mujahid berkata, âHal ini sama seperti firman Allah Taâala, âTidak ada yang mereka nanti-nantikan melainkan datangnya Allah dan Malaikat (pada hari kiamat) dalam naungan awanâ¦dst.â (Terj. Al Baqarah: 210)
Malaikat karena jumlahnya yang banyak dan kuatnya mereka, mereka turun mengelilingi makhluk sambil tunduk kepada perintah Tuhan mereka. Ketika itu, tidak ada seorang pun yang berani berbicara kecuali dengan izin Allah, lalu bagaimana menurutmu tentang manusia yang lemah, khususnya mereka yang berani berhadapan dengan Tuhan mereka dengan perkara-perkara besar yang menunjukkan beraninya mereka terhadap Allah, yang mengerjakan perbuatan yang mendatangkan kemurkaan-Nya, mengerjakan dosa dan tidak bertobat daripadanya. Ketika itulah, Allah Yang Maha Pengasih memberikan keputusan yang tidak ada kezaliman meskipun seberat dzarrah (debu). Oleh karena itulah hari itu adalah hari yang sangat sulit bagi orang-orang kafir, berbeda dengan orang mukmin yang diringankan bebannya.