Surat An-Nisa' Ayat 117

إِنْ يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ إِلَّا إِنَاثًا وَإِنْ يَدْعُونَ إِلَّا شَيْطَانًا مَرِيدًا



Yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala, dan (dengan menyembah berhala itu) mereka tidak lain hanyalah menyembah syaitan yang durhaka,

Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!

(Tidaklah) apa (yang mereka seru) atau yang disembah oleh orang-orang musyrik (selain daripada-Nya) maksudnya selain dari Allah swt. (hanyalah berhala-berhala) yakni berhala-berhala betina seperti Lata, Uzza dan Manat (dan tidaklah) apa (yang mereka seru) yang mereka sembah dengan beribadah kepadanya itu (kecuali setan yang durhaka) disebabkan ketaatan mereka dalam hal beribadah kepada setan atau iblis itu.

Tanda kesesatan paling jelas yang membuat seorang musyrik jauh dari kebenaran adalah bahwa ia beribadah kepada sesuatu yang tidak dapat mendengar dan melihat, serta tidak dapat mendatangkan manfaat dan mudarat. Tanda lain adalah menamakan tuhan-tuhan palsu dengan nama perempuan seperti Lâta, 'Uzzâ, Manâh dan sebagainya. Dengan ibadah seperti itu, ia berarti telah mengikuti jejak langkah setan.

Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir

Admin

Submit : 2015-04-01 02:13:31
Link sumber: http://tafsir.web.id/

Asal arti Inaatsan dalam ayat di atas adalah perempuan-perempuan. Patung-patung berhala yang disembah oleh orang-orang Arab Jahiliyah itu biasanya diberi nama dengan nama-nama perempuan seperti Laata, Uzza dan Manah. Sudah menjadi maklum, bahwa nama menunjukkan orang yang dinamai. Jika namanya adalah nama-nama perempuan yang memang memiliki kekurangan, maka yang demikian menunjukkan kelemahan berhala-berhala itu. Hal ini sebagaimana Allah Subhaanahu wa Ta'aala telah menerangan di beberapa tempat dalam Al Qur'an tentang kelemahan berhala, yakni bahwa berhala-berhala itu tidak dapat menciptakan, memberi rezki, menolak musibah yang menimpa penyembahnya, bahkan berhala itu tidak dapat menolak bahaya yang datang menimpa dirinya. Berhala juga tidak mempunyai pendengaran, penglihatan dan hati. Jika demikian, mengapa makhluk yang begitu lemah ini disembah, sedangkan Allah yang memiliki nama-nama yang indah dan sifat-sifat yang tinggi malah tidak disembah; padahal Dia Tuhan yang berhak mendapat pujian, Tuhan yang memiliki kesempurnaan, kemuliaan, keagungan, keperkasaan, keindahan, kasih sayang, kebaikan, ihsan, sendiri dalam mencipta dan mengatur serta memiliki hikmah yang besar dalam syari'at dan qadar-Nya. Di samping itu, ibadah yang mereka arahkan kepada berhala, pada hakikatnya adalah menyembah setan; makhluk yang menjadi musuh mereka, makhluk yang menginginkan mereka binasa, dan berusaha mencari jalan untuk itu.