Surat An-Nahl Ayat 105

إِنَّمَا يَفْتَرِي الْكَذِبَ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْكَاذِبُونَ



Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta.

Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!

(Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah) yakni Alquran; melalui tuduhan mereka yang mengatakan, bahwa Alquran adalah perkataan manusia (dan mereka itulah orang-orang pendusta) pengertian taukid di sini disimpulkan dari pengulangan dhamir. Ayat ini merupakan sanggahan terhadap perkataan mereka sebagaimana yang disitir oleh firman-Nya yang lain, yaitu, "Sesungguhnya kamu adalah orang yang mengada-ada saja." (Q.S. An-Nahl 101).

Sesungguhnya yang berani melakukan kebohongan pada Allah hanyalah orang-orang yang tidak mau beriman pada ayat-ayat-Nya. Mereka itulah manusia yang luar biasa besar kebohongannya. Dan kamu, wahai Nabi, bukan termasuk golongan mereka sehingga mereka berhak menuduhmu telah berdusta.

Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir

Admin

Submit : 2015-04-01 02:13:31
Link sumber: http://tafsir.web.id/

Yang mengatakan, bahwa Al Qur’an itu ucapan manusia.

Yakni kedustaan ada dalam diri mereka, dan mereka lebih layak disebut pendusta daripada selain mereka. Diulangi kata-kata “dusta” terhadap mereka untuk menguatkan dan sebagai bantahan terhadap perkataan mereka kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, “Sesungguhnya engkau (Muhammad) hanya mengada-ada saja.” Adapun Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, maka Beliau beriman kepada ayat-ayat Allah dan tunduk kepada Tuhannya. Oleh karena itu, mustahil jika Beliau berdusta atas nama Allah dan berkata apa yang tidak difirmankan-Nya. Oleh karena musuh-musuh Beliau menuduh Beliau berdusta, maka Allah menampakkan kehinaan dan menerangkan aib mereka, fa lillahil hamd.