Surat Ta Ha Ayat 133

وَقَالُوا لَوْلَا يَأْتِينَا بِآيَةٍ مِنْ رَبِّهِ ۚ أَوَلَمْ تَأْتِهِمْ بَيِّنَةُ مَا فِي الصُّحُفِ الْأُولَىٰ



Dan mereka berkata: "Mengapa ia tidak membawa bukti kepada kami dari Tuhannya?" Dan apakah belum datang kepada mereka bukti yang nyata dari apa yang tersebut di dalam kitab-kitab yang dahulu?

Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!

(Dan mereka berkata,) orang-orang musyrik ("Mengapa tidak) tidakkah (ia datang kepada kami) yakni Nabi Muhammad (dengan membawa bukti dari Rabbnya?") sesuai dengan apa yang diminta mereka. (Dan apakah belum datang kepada mereka) dapat dibaca Ta-tihim dan Ya-tihim (bukti yang nyata) yakni penjelasan (dari apa yang tersebut di dalam kitab-kitab yang terdahulu?) yang kesemuanya disebutkan oleh Alquran, yaitu mengenai berita umat-umat terdahulu yang telah dibinasakan disebabkan mereka mendustakan para Rasul.

Orang-orang kafir berkata dengan angkuh, "Mengapa Muhammad tidak mendatangkan kepada kita bukti dari Tuhannya yang dapat kita percaya?" Bagaimana mungkin mereka mengingkari al-Qur'ân, padahal al-Qur'ân itu telah didatangkan oleh Muhammad dengan mengandung berita bangsa-bangsa yang lalu yang juga dikandung dalam kitab-kitab suci sebelumnya, juga mengandung berita tentang kehancuran mereka akibat mendustakan para rasul? Muhammad sungguh tidak mengada-ada dalam hal itu!

Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir

Admin

Submit : 2015-04-01 02:13:31
Link sumber: http://tafsir.web.id/

Yakni orang-orang musyrik atau orang-orang yang mendustakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

Sesuai yang mereka usulkan (lihat surah 90-92). Usul mereka merupakan usul yang menyusahkan diri, pembangkangan dan kezaliman. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah manusia seperti halnya mereka, tidak pantas diminta bukti sesuai hawa nafsu mereka, bahkan bukti kerasulannya sudah Allah turunkan dan Allah pilih sesuai hikmah (kebijaksanaan)-Nya. Di samping itu, perkataan mereka, "Mengapa dia tidak membawa tanda (bukti) kepada Kami dari Tuhannya.” Menunjukkan bahwa Allah tidak menurunkan bukti kebenarannya. Hal ini adalah dusta, padahal Alah Subhaanahu wa Ta'aala telah mendatangkan mukjizat dan ayat-ayat yang tujuan tersebut sudah tercapai dengan sebagian ayat-ayat itu.

Jika mereka benar ucapannya dan bahwa mereka mencari yang hak dengan dalilnya.

Yaitu Al Qur’an.

Al Quranul Karim membenarkan apa yang disebutkan dalam kitab-kitab terdahulu, seperti Taurat, Injil dan kitab-kitab dahulu lainnya serta sesuai dengannya, beritanya seperti yang diberitakan kitab-kitab terdahulu yang masih murni. Ayat ini seperti ayat yang berbunyi, “Dan apakah tidak cukup bagi mereka bahwa Kami telah menurunkan kepadamu Al kitab (Al Quran) sedang dia dibacakan kepada mereka? Sesungguhnya dalam (Al Quran) itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman.” (Terj. Al ‘Ankabut: 51) Oleh karena itu, ayat-ayat Al Qur’an hanyalah bermanfaat bagi orang-orang mukmin, di mana dengannya keimanan dan keyakinan mereka bertambah. Adapun orang-orang yang berpaling darinya lagi menentangnya, maka mereka tidak beriman kepadanya dan tidak dapat mengambil manfaat darinya. Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang telah pasti terhadap mereka kalimat Tuhanmu, tidaklah akan beriman,--Meskipun datang kepada mereka segala macam keterangan, hingga mereka menyaksikan azab yang pedih.” (Terj. Yunus: 96-97) Bahkan disampaikan ayat-ayat itu kepada mereka faedahnya adalah untuk menegakkan hujjah dan agar mereka tidak mengatakan, “Ya Tuhan kami, mengapa tidak Engkau utus seorang rasul kepada kami, sehingga kami mengikuti ayat-ayat-Mu sebelum kami menjadi hina dan rendah.”