Surat Al-Mu’minun Ayat 78

وَهُوَ الَّذِي أَنْشَأَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۚ قَلِيلًا مَا تَشْكُرُونَ



Dan Dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran, penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur.

Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!

(Dan Dialah Yang menciptakan) yang menjadikan (bagi kamu sekalian pendengaran) lafal As Sam'u maknanya Al Asmaa', dalam bentuk jamak (penglihatan dan kalbu) hati. (Amat sedikitlah) lafal Maa mengukuhkan makna yang terkandung dalam lafal Qaliilan (kalian bersyukur).

Bagaimana kalian dapat mengingkari Allah padahal Dialah yang menciptakan pendengaran agar kalian dapat mendengar kebenaran; menciptakan penglihatan agar kalian dapat memperhatikan dan mengamati alam raya dengan segala isinya; dan menciptakan pikiran agar kalian dapat mengetahui kemahaagungan- Nya, sehingga kalian beriman? Kalian benar-benar tidak mensyukuri Sang Penciptanya dengan beriman dan taat kepada-Nya, kecuali sangat sedikit.

Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir

Admin

Submit : 2015-04-01 02:13:31
Link sumber: http://tafsir.web.id/

Allah Subhaanahu wa Ta'aala memberitahukan nikmat-nikmat-Nya yang dikaruniakan kepada hamba-hamba-Nya yang menghendaki mereka untuk bersyukur kepada-Nya dan memenuhi hak-Nya.

Agar kamu dapat mendengar semua yang dapat didengar sehingga kamu memperoleh manfaat baik bagi agama kamu maupun dunia kamu.

Agar kamu dapat melihat semua yang dapat dilihat sehingga kamu memperoleh maslahatmu dengannya.

Sehingga kamu mengetahui sesuatu dan dapat membedakan antara yang satu dengan yang lain, dan ia pula yang membedakan kamu dengan hewan ternak. Jika kamu tidak dapat mendengar dan tidak dapat melihat bagaimanakah keadaanmu? Dan apa saja maslahat dharuri (primer) dan kamali (sekunder) yang luput darimu? Tidakkah kamu bersyukur kepada yang telah memberimu nikmat-nikmat itu, sehingga kamu pun mentauhidkan-Nya dan menaati-Nya?

Yang dimaksud dengan bersyukur di ayat ini adalah menggunakan alat-alat tersebut untuk memperhatikan bukti-bukti kekuasaan, kebesaran dan keesaan Allah, yang dapat membawa mereka beriman kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala serta taat dan patuh kepada-Nya. Kaum musyrikin ternyata tidak berbuat demikian.