Surat Al-Furqan Ayat 41

وَإِذَا رَأَوْكَ إِنْ يَتَّخِذُونَكَ إِلَّا هُزُوًا أَهَٰذَا الَّذِي بَعَثَ اللَّهُ رَسُولًا



Dan apabila mereka melihat kamu (Muhammad), mereka hanyalah menjadikan kamu sebagai ejekan (dengan mengatakan): "Inikah orangnya yang di utus Allah sebagai Rasul?.

Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!

(Dan apabila mereka melihat kamu, maka tidak lain) (mereka menjadikan kamu sebagai ejekan) sasaran ejekan mereka, di dalam ejekannya itu mereka mengatakan, ("Inikah orangnya yang diutus oleh Allah sebagai Rasul?) menurut pengakuannya. Mereka mengatakan demikian dengan nada menghina dan menganggap remeh risalah yang dibawanya.

Jika mereka melihat kamu, mereka menjadikanmu sebagai bahan ejekan dan cacian. Sebagian mereka berkata kepada yang lainnya, "Inikah orang yang diutus oleh Allah kepada kami sebagai rasul yang harus kami ikuti?

Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir

Admin

Submit : 2015-04-01 02:13:32
Link sumber: http://tafsir.web.id/

Yang mendustakanmu dan menentang ayat-ayat Allah lagi bersikap sombong di bumi.

Sambil merendahkannya.

Hal ini disebabkan sikap zalim dan pembangkangan mereka yang sungguh keras serta hendak memutarbalikkan fakta. Dari ucapan mereka ini dapat dipahami bahwa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam menurut mereka rendah, dan bahwa seandainya risalah itu diberikan kepada selainnya, maka lebih tepat. Ucapan ini tidaklah muncul kecuali dari orang yang paling bodoh dan paling sesat atau orang yang paling membangkang padahal tahu keadaan yang sebenarnya, di mana maksud ucapan itu adalah untuk menguatkan kebatilannya dengan cara mengkritik kebenaran dan orang yang membawanya. Padahal barang siapa yang memperhatikan keadaan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam tentu dia akan mendapatkan bahwa Beliau orang yang cocok memegang kepemimpinan lagi orang yang paling cerdas di antara mereka, memiliki ilmu, ketenangan, akhlak yang mulia, ‘iffah (kesucian diri), keberanian, kedermawanan dan semua akhlak utama, sehingga orang yang menghinanya dan membencinya telah menggabung antara kebodohan, kesesatan, pertentangan, kezaliman dan sikap kelewatan. Cukuplah dia sebagai orang yang bodoh lagi sesat jika mencacatkan Rasul yang utama ini dan ksatria yang mulia ini.