۞ قُلْ إِنَّمَا أَعِظُكُمْ بِوَاحِدَةٍ ۖ أَنْ تَقُومُوا لِلَّهِ مَثْنَىٰ وَفُرَادَىٰ ثُمَّ تَتَفَكَّرُوا ۚ مَا بِصَاحِبِكُمْ مِنْ جِنَّةٍ ۚ إِنْ هُوَ إِلَّا نَذِيرٌ لَكُمْ بَيْنَ يَدَيْ عَذَابٍ شَدِيدٍ
Say, "I only advise you of one [thing] - that you stand for Allah, [seeking truth] in pairs and individually, and then give thought." There is not in your companion any madness. He is only a warner to you before a severe punishment.
Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!
قُلْ إِنَّمَآ أَعِظُكُمْ بِوَحِدَةٍ أَن تَقُومُواْ لِلَّهِ مَثْنَى وَفُرَادَى ثُمَّ تَتَفَكَّرُواْ مَا بِصَـحِبِكُمْ مِّن جِنَّةٍ إِنْ هُوَ إِلاَّ نَذِيرٌ لَّكُمْ بَيْنَ يَدَىْ عَذَابٍ شَدِيدٍ
(46. Say: "I exhort you to one (thing) only, that you stand up for Allah's sake in pairs and singly, and reflect, there is no madness in your companion. He is only a warner to you in face of a severe torment.'')
Allah says: `Say, O Muhammad, to these disbelievers who claim that you are crazy,'
إِنَّمَآ أَعِظُكُمْ بِوَحِدَةٍ
I exhort you to one (thing) only, meaning, I am only telling you to one thing, and that is:
أَن تَقُومُواْ لِلَّهِ مَثْنَى وَفُرَادَى ثُمَّ تَتَفَكَّرُواْ مَا بِصَـحِبِكُمْ مِّن جِنَّةٍ
that you stand up for Alla0h s sake in pairs and singly, and reflect, there is no madness in your companion. meaning, `stand sincerely before Allah, without being influenced by your own desires or tribal feelings, and ask one another, is Muhammad crazy Advise one another,'
ثُمَّ تَتَفَكَّرُواْ
and reflect means, let each person look within himself concerning the matter of Muhلammad , and ask other people about him if he is still confused, then let him think about the matter. Alla0h says:
أَن تَقُومُواْ لِلَّهِ مَثْنَى وَفُرَادَى ثُمَّ تَتَفَكَّرُواْ مَا بِصَـحِبِكُمْ مِّن جِنَّةٍ
(that you stand up for Allah's sake in pairs and singly, and reflect, there is no madness in your companion.) This meaning was stated by Mujahid, Muhammad bin Ka`b, As-Suddi, Qatadah and others. This is what is meant by the Ayah.
إِنْ هُوَ إِلاَّ نَذِيرٌ لَّكُمْ بَيْنَ يَدَىْ عَذَابٍ شَدِيدٍ
(He is only a warner to you in face of a severe torment.) Al-Bukhari recorded that Ibn `Abbas, may Allah be pleased with him, commented on this Ayah: "One day, the Prophet climbed up As-Safa' and shouted,
«يَا صَبَاحَاه»
(O people!) The Quraysh gathered around him, and said, `What is the matter with you' He said,
«أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَخْبَرْتُكُمْ أَنَّ الْعَدُوَّ يُصَبِّحُكُمْ أَوْ يُمَسِّيكُمْ أَمَا كُنْتُمْ تُصَدِّقُونِّي»
(What do you think If I told you that the enemy were approaching and will reach us in the morning or in the evening, would you believe me) They said, `Of course.' He said:
«فَإِنِّي نَذِيرٌ لَكُمْ بَيْنَ يَدَيْ عَذَابٍ شَدِيد»
(I am a warner to you in the face of a severe punishment.) Abu Lahab said, `May you perish! You have called us together only to tell us this' Then Allah revealed:
تَبَّتْ يَدَآ أَبِى لَهَبٍ وَتَبَّ
(Perish the two hands of Abu Lahab and perish he!) (111:1) We have already discussed this in our Tafsir of the Ayah:
وَأَنذِرْ عَشِيرَتَكَ الاٌّقْرَبِينَ
(And warn your tribe of near kindred) (26:214).
Admin
Kepada mereka yang mendustakan lagi tetap membangkang, yang membantah kebenaran dan mendustakannya lagi mencela orang yang membawanya.
Yakni aku nasihatkan kamu untuk melakukan tindakan ini, tindakan yang jujur dan adil, aku tidak mengajakmu untuk mengikuti kata-kataku dan tidak pula meninggalkan kata-katamu tanpa ada yang mengharuskannya.
Untuk mencari kebenaran dan membahasnya baik dengan berkumpul beberapa orang atau sendiri untuk merenungi.
Yakni apakah Beliau seperti yang mereka katakan, yakni sebagai orang gila, di mana dalam dirinya terdapat sifat orang-orang gila ataukah Beliau seorang nabi yang benar, pemberi peringatan terhadap hal yang membahayakan kamu, yaitu azab yang ada di depanmu. Seandainya mereka menerima nasihat ini tentu akan jelas bagi mereka bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bukanlah orang gila, dan tidak mungkin Beliau seperti itu, karena keadaannya tidak terlihat sebagai orang gila, bahkan keadaannya adalah keadaan orang yang paling baik, gerakannya adalah gerakan yang paling baik, di mana Beliau adalah manusia yang paling sempurna adabnya, paling tenang, paling tawadhuâ dan paling sopan, di mana hal itu tidaklah ada kecuali pada manusia yang paling kuat akalnya. Selanjutnya jika mereka mau memperhatikan ucapannya yang fasih, lafaznya yang manis, kalimatnya yang menyentuh hati, membersihkan jiwa, menyucikan hati, membangkitkan akhlak yang mulia, mendorong kepada akhlak yang bak dan menjauhkan dari akhlak yang buruk, di mana jika Beliau bicara maka akan ditatap oleh mata dengan rasa taâzim kepadanya. Apakah orang yang seperti ini mirip dengan orang gila? Orang yang merenungi keadaan Beliau dan tujuannya adalah ingin mengetahui, apakah Beliau utusan Allah atau bukan, baik dengan berpikir sendiri atau bersama yang lain dengan suasana tenang, maka tentu dia akan dapat memastikan bahwa Beliau adalah utusan Allah dan benar-benar nabi-Nya. Mungkin di sana ada penghalang lagi yang menghalang mereka beriman, yaitu apakah Beliau meminta upah dari orang yang mengikuti seruannya atau mengambil upah atas dakwahnya, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala menerangkan kebersihan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam dari perkara itu sebagaimana diterangkan dalam ayat selanjutnya.