Surat Ibrahim Ayat 36

رَبِّ إِنَّهُنَّ أَضْلَلْنَ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ ۖ فَمَنْ تَبِعَنِي فَإِنَّهُ مِنِّي ۖ وَمَنْ عَصَانِي فَإِنَّكَ غَفُورٌ رَحِيمٌ



Ya Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan daripada manusia, maka barangsiapa yang mengikutiku, maka sesungguhnya orang itu termasuk golonganku, dan barangsiapa yang mendurhakai aku, maka sesungguhnya Engkau, Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!

("Ya Rabbku! Sesungguhnya mereka itu) yakni berhala-berhala itu (telah menyesatkan kebanyakan daripada manusia) karena mereka menyembahnya (maka barang siapa yang mengikutiku) berpegang pada ajaran tauhid (maka sesungguhnya orang itu termasuk golonganku) termasuk pemeluk agamaku (dan barang siapa yang mendurhakai aku, maka sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.) pernyataan ini sebelum Nabi Ibrahim mengetahui, bahwa Allah swt. tidak mengampuni dosa syirik.

Penyembahan berhala-berhala itu telah menyebabkan kesesatan bagi banyak orang. Maka siapa saja di antara keturunanku yang mengikuti jejakku dan ikhlas beribadah kepada-Mu, adalah benar-benar pengikut agamaku. Tetapi, siapa saja yang tidak menaatiku dan berbuat syirik, maka Engkau Mahakuasa untuk memberinya petunjuk, karena ampunan dan kasih sayang-Mu amat banyak."

Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir

Admin

Submit : 2015-04-01 02:13:31
Link sumber: http://tafsir.web.id/

Dengan penyembahan mereka kepadanya.

Dengan mentauhidkan (mengesakan) Allah Ta’ala dan beribadah ikhlas karena-Nya.

Yakni termasuk pengikut agamaku. Oleh karena itu, “Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad), beserta orang-orang yang beriman (kepada Muhammad), dan Allah adalah pelindung semua orang-orang yang beriman.” (terj. Ali Imran: 68)

Menurut penyusun tafsir Al Jalaalain, bahwa ucapan Beliau itu sebelum Beliau mengetahui bahwa Allah Ta’ala tidak mengampuni dosa syirk. Namun demikian, hal ini menunjukkan rasa kasihan yang tinggi dari khalilullah Ibrahim ‘alaihish shalaatu was salam, di mana Beliau mendoakan orang yang bermaksiat agar diberi ampunan dan rahmat Allah, dan Allah Ta’ala lebih kasihan lagi kepada hamba-hamba-Nya karena Dia Arhamurraahimin (Yang Maha Penyayang di antara yang memiliki rasa sayang), oleh karenanya Dia tidaklah mengazab kecuali orang yang memang terus menerus berbuat maksiat lagi congkak.