Surat Al-Isra' Ayat 76

وَإِنْ كَادُوا لَيَسْتَفِزُّونَكَ مِنَ الْأَرْضِ لِيُخْرِجُوكَ مِنْهَا ۖ وَإِذًا لَا يَلْبَثُونَ خِلَافَكَ إِلَّا قَلِيلًا



Dan sesungguhnya benar-benar mereka hampir membuatmu gelisah di negeri (Mekah) untuk mengusirmu daripadanya dan kalau terjadi demikian, niscaya sepeninggalmu mereka tidak tinggal, melainkan sebentar saja.

Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!

Ayat ini diturunkan ketika orang-orang Yahudi berkata kepada Nabi saw., "Jika kamu benar-benar seorang nabi, pergilah kamu ke negeri Syam karena negeri itu adalah negeri para nabi." (Dan sesungguhnya) huruf in di sini adalah bentuk takhfif daripada inna (benar-benar mereka hampir membuatmu gelisah di negeri ini) di kota Madinah (untuk mengusirmu daripadanya dan kalau terjadi demikian) seandainya mereka benar-benar mengusirmu (niscaya sepeninggalmu mereka tidak tinggal) di dalam kota Madinah (melainkan sebentar saja) lalu mereka akan dibinasakan oleh azab-Ku.

Orang-orang kafir Mekah telah melakukan berbagai upaya dan hampir dapat merintangi dirimu melalui permusuhan dan rencana jahat mereka, agar mereka dapat mengusirmu dari tanah Mekah. Seandainya hal itu terjadi, maka sepeninggalmu mereka hanya akan tinggal di Mekah sebentar saja. Setelah itu mereka akan dikalahkan dan agama Allah pun pasti akan menang.

Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir

Admin

Submit : 2015-04-01 02:13:31
Link sumber: http://tafsir.web.id/

Yang demikian karena kebencian mereka yang begitu dalam kepada Beliau.

Syaikh As Sa'diy berkata, “Dan ketika orang-orang kafir membuat makar terhadap Beliau serta mengeluarkan Beliau (dari Mekah), ternyata mereka tidak tinggal (di dunia) kecuali sebentar, sehingga Allah membinasakan mereka di Badar, tokoh-tokoh mereka terbunuh dan kekuatan mereka pecah, maka segala puji bagi-Nya. Dalam ayat ini terdapat dalil butuhnya seorang hamba kepada peneguhan Allah terhadap dirinya, dan bahwa sepatutnya bagi dirinya senantiasa mencari keridhaan Tuhannya; meminta kepada-Nya agar diteguhkan di atas keimanan sambil berusaha melakukan semua sebab yang dapat mencapai ke arah itu, karena Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah makhluk yang paling sempurna, namun Allah tetap berfirman kepadanya, “Dan sekiranya Kami tidak memperteguh(hati)mu, niscaya engkau hampir saja condong sedikit kepada mereka.” Lalu bagaimana dengan selain Beliau?”