Surat Al-Ahzab Ayat 52

لَا يَحِلُّ لَكَ النِّسَاءُ مِنْ بَعْدُ وَلَا أَنْ تَبَدَّلَ بِهِنَّ مِنْ أَزْوَاجٍ وَلَوْ أَعْجَبَكَ حُسْنُهُنَّ إِلَّا مَا مَلَكَتْ يَمِينُكَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ رَقِيبًا



Tidak halal bagimu mengawini perempuan-perempuan sesudah itu dan tidak boleh (pula) mengganti mereka dengan isteri-isteri (yang lain), meskipun kecantikannya menarik hatimu kecuali perempuan-perempuan (hamba sahaya) yang kamu miliki. Dan adalah Allah Maha Mengawasi segala sesuatu.

Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!

(Tidak halal) dapat dibaca Tahillu atau Yahillu (bagimu mengawini perempuan-perempuan sesudah itu) sesudah sembilan orang istri yang telah Aku pilih buatmu (dan tidak boleh pula mengganti) lafal Tabaddala asalnya adalah Tatabaddala, kemudian salah satu huruf Ta dibuang sehingga jadilah Tabaddala, (mereka dengan istri-istri yang lain) misalnya kamu menalak mereka atau sebagian dari mereka, kemudian kamu menggantikannya dengan istri yang lain (meskipun kecantikannya menarik hatimu kecuali perempuan-perempuan hamba sahaya yang kamu miliki) yakni wanita sahaya yang kamu miliki, ia halal bagimu. Dan Nabi saw. sesudah sembilan orang istri itu memiliki Siti Mariah, yang daripadanya lahir Ibrahim, akan tetapi Ibrahim meninggal dunia semasa Nabi saw. masih hidup. (Dan adalah Allah Maha Mengawasi segala sesuatu) Maha Memelihara segala sesuatu.

Sesudah itu, tidak dihalalkan bagimu wanita selain istrimu. Kamu juga tidak diperbolehkan menceraikan istri-istrimu dan mengganti mereka dengan mengawini wanita lain, meskipun dirimu tertarik oleh kecantikannya. Tapi Allah menghalalkan bagimu budak-budak wanita yang kamu miliki. Sungguh Allah Mahaperiksa dan Maha Menjaga segala sesuatu.

Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir

Admin

Submit : 2015-04-01 02:13:32
Link sumber: http://tafsir.web.id/

Ini adalah syukur dari Allah yang senantiasa mensyukuri istri-istri Rasul-Nya radhiyallahu 'anhun karena mereka lebih memilih Allah, Rasul-Nya dan negeri akhirat, Dia merahmati mereka dan membatasi Rasul-Nya dengan istri-istri itu saja.

Dengan demikian mereka aman dari ditalak, karena Allah telah menetapkan bahwa mereka adalah istri-istri Beliau di dunia dan akhirat, dan Beliau dengan mereka tidak akan berpisah.

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak dibolehkan kawin setelh mempunyai istri-istri sebanyak yang telah ada itu dan tidak pula dibolehkan mengganti istri-istrinya yang telah ada itu dengan menikahi perempuan lain.

Setelah istri-istri itu, Beliau memiliki budak bernama Mariyah, yang darinya lahir anaknya Ibrahim, dan wafat pada saat Beliau masih hidup.

Dia mengawasi segala urusan, mengetahui akibatnya dan mengurusnya secara sempurna dan rapi.