Hasil pencarian tentang musibah
menciptakan manusia) semuanya (berada dalam susah payah) yaitu lelah dan susah karena selalu menghadapi musibah-musibah
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi
(Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah) atau dengan kepastian-Nya...(Dan barang siapa yang beriman kepada Allah) melalui ucapannya, bahwa musibah itu datang atas kepastian
Kalian semua tidak akan mampu membuat Allah tidak kuasa menurunkan musibah-musibah di dunia sebagai hukuman
Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah
Sebaliknya, apabila ditimpa musibah, ia akan banyak berdoa.
(Agar Allah menyucikan orang-orang yang beriman) artinya membersihkan mereka dari dosa dengan musibah
Setelah sadar, mereka berkata, "Mahasuci Allah dari anggapan kita bahwa Dia telah menzalimi kita dengan musibah
(Jika kamu ditimpa musibah) seperti terbunuh atau kekalahan (maka katanya, "Sesungguhnya Allah telah...memberi nikmat kepadaku sehingga aku tak ikut hadir bersama mereka) yang akan menyebabkanku ditimpa musibah
Seperti musibah yang terjadi di kebun itulah siksa yang akan Aku turunkan ke dunia untuk orang yang berhak
Katakanlah kepada mereka, wahai Rasul, "Tidak akan ada satu keberuntungan atau satu musibah pun yang...Kami tidak akan tertipu oleh kebaikan yang kami terima, dan tidak akan merasa takut oleh musibah yang
Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman
(Yaitu orang-orang yang apabila mereka ditimpa musibah) bencana atau malapetaka (mereka mengucapkan,..."Barang siapa yang istirja`/mengucapkan 'innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun' ketika mendapat musibah...Jawabnya, "Setiap yang mengecewakan (hati) orang mukmin itu berarti musibah."
Maka jika kamu ditimpa musibah ia berkata: "Sesungguhnya Tuhan telah menganugerahkan nikmat kepada saya
Dan apabila mereka ditimpa suatu musibah (bahaya) disebabkan kesalahan yang telah dikerjakan oleh tangan
kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah
Betapa buruk keadaan mereka, saat mereka tertimpa musibah dan tidak mendapatkan tempat mengadu kecuali
Apabila manusia mendapat musibah yang menimpa diri, harta, atau apa saja yang berkaitan dengan dirinya...Seakan-akan ia tidak pernah tertimpa musibah dan tidak pernah berdoa meminta kepada Allah untuk menghilangkannya
Apabila manusia tertimpa musibah, ia akan berdoa dan kembali kepada Tuhannya setelah sebelumnya menentang-Nya...Kemudian, apabila diberi kenikmatan yang banyak, ia melupakan musibah yang dulu ia mohon agar Tuhan menghilangkannya
Maka bagaimanakah halnya apabila mereka (orang-orang munafik) ditimpa sesuatu musibah disebabkan perbuatan
Tidak ada musibah yang menimpa manusia kecuali sesuai ketentuan yang telah ditetapkan, sejalan dengan
Dan apa saja yang telah menimpa kalian) khithab ayat ini ditujukan kepada orang-orang mukmin (berupa musibah...Adapun mengenai musibah yang menimpa kepada orang-orang yang tidak berdosa di dunia, dimaksudkan untuk
Dan mengapa ketika kamu ditimpa musibah (pada peperangan Uhud), padahal kamu telah menimpakan kekalahan
tuhan-tuhan lain selain Allah, "Mintalah kepada tuhan-tuhan yang kalian sembah itu ketika kalian terkena musibah
(Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah) melakukan taat dan menghadapi musibah serta menghindari maksiat
gemetarlah) yakni takutlah (hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka) berupa musibah
Sesungguhnya orang-orang yang ditimpa musibah dan merasa yakin bahwa kebaikan, keburukan dan segala sesuatu
Musibah apa saja yang menimpa diri kalian, dan yang tidak menyenangkan kalian, merupakan akibat oleh
dari lafal Ats-Tsabaat, artinya telitilah terlebih dahulu kebenarannya (agar kalian tidak menimpakan musibah...kepada suatu kaum) menjadi Maf'ul dari lafal Fatabayyanuu, yakni dikhawatirkan hal tersebut akan menimpa musibah
Janganlah kamu merasa lemah) dalam memerangi orang-orang kafir (dan jangan pula bersedih hati) atas sesuatu musibah